Pembangunan Polindes dan Infrastruktur di Desa Jatigembol Terbengkalai, Warga Keluhkan Kurangnya Perhatian
Laporan: Budi Santoso
NGAWI | HARIAN7.COM – Desa Jatigembol, yang berada di wilayah Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, setiap tahunnya mendapatkan kucuran dana dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Desa (ABPDes) yang mencapai miliaran rupiah. Namun, pelaksanaan pembangunan di desa tersebut dinilai tidak berjalan optimal. Banyak proyek yang tidak selesai bahkan mengalami kerusakan dan terkesan mangkrak.
Salah satu contohnya adalah pembangunan Polindes yang menghabiskan anggaran lebih dari 80 juta rupiah pada tahun 2023. Hingga kini, bangunan tersebut hanya berupa pondasi dan dinding yang sudah mulai retak di berbagai bagian. Warga setempat, seperti Prapto, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi ini.
“Wah, sudah parah ini Jatigembol. Pembangunan Polindes menelan 80 juta rupiah lebih, tapi sekarang kondisinya hanya pondasi dan dinding. Itu pun dindingnya di mana-mana sudah retak dan tidak terurus,” kata Prapto.
Mbah Modin, seorang tukang kebun yang sudah lama bekerja di Polindes, juga mengungkapkan kekecewaannya atas terbengkalainya bangunan tersebut. Ia menyebut bahwa tempat tersebut sangat vital sebagai pusat pelayanan kesehatan. Menurutnya, bangunan ini seharusnya dibongkar, dibangun ulang, dan segera diselesaikan.
“Sudah hampir dua tahun, tapi cuma begini saja. Orang mau berobat jadi bingung. Tempat sementara dipindah ke kantor desa, tapi banyak yang enggan ke sana karena tempatnya campur aduk. Sumur Polindes sudah lama rusak dan lampunya juga mati,” keluh Mbah Modin.
Selain Polindes, sejumlah proyek lainnya juga terbengkalai, seperti pembangunan tugu pintu masuk Dusun Jatigembol, lapangan, dan talud di Dusun Pojok. Mantan perangkat desa yang enggan disebutkan namanya juga menyuarakan keluhannya terhadap banyaknya bangunan yang tidak selesai.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Sekretaris Desa (Sekdes) Jatigembol, Yhugo Swastiko, menyatakan bahwa pembangunan lapangan dan Polindes akan dikerjakan pada tahap berikutnya.
Pembangunan Polindes menunggu alokasi dari Perubahan Anggaran Belanja dan Pendapatan Desa (PABPD) tahun ini, sedangkan lapangan dijadwalkan selesai pada tahun 2025. Namun, terkait kurangnya perencanaan dan kondisi bangunan Polindes yang sudah rusak, Sekdes Yhugo tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Desa Jatigembol belum memberikan tanggapan terkait hal ini, meskipun sudah dihubungi berkali-kali melalui telepon. (*)
Tinggalkan Balasan