Karnaval Pelajar Anti Bullying Di Kota Salatiga, Ratusan Peserta Sukses Kampanyekan Stop Perundungan
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Ratusan peserta dari sekolah menengah pertama (SMP) se Kota Salatiga berpartisipasi dalam karnaval pelajar anti bullying, Sabtu (11/11/2023).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Nunuk Dartini, menjelaskan bahwa konsep kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu perundungan.
“Karena masih banyak pemahaman orangtua pendidikan itu sudah diajarkan di sekolah. Padahal, manakala di rumah orangtua juga memiliki peran mendidik anak. Maka, lewat karnaval ini agar orang luas tertarik soal apa itu bullying,”kata Nunuk kepada wartawan disela karnaval.
Menurut Nunuk, kampanye ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka nomor 25 tentang anti kekerasan, dengan tujuan menghilangkan praktik bullying di seluruh elemen, bukan hanya di sekolah.
Nunuk mengungkapkan, meskipun masih ada perilaku perundungan, prosentasenya rendah, dan setiap sekolah di Salatiga telah membentuk kelompok kerja khusus serta bekerjasama dengan Dinas Perlindungan Anak (DPA) Salatiga.
“Dampak perilaku bullying dianggap cukup negatif, dapat menurunkan minat belajar siswa dan bahkan membawa korban pada tindakan ekstrim seperti bunuh diri,”ucapnya.
Nunuk menekankan pentingnya melibatkan orangtua dalam mendidik anak, dan di Salatiga, telah dibentuk kelas parenting untuk para orangtua siswa.
Seorang peserta, Vano (13) mengaku jika di sekolahnya sudah tidak ada praktik bullying. Dia menyambut baik karnaval anti bullying sebagai upaya positif, meski guru-guru juga telah memberikan nasihat terkait masalah tersebut.
“Saya sangat senang sekali dan semoga praktik bullying tidak ada lagi,”kata Vano siswa kelas 7 SMPIT Nidaul Hikmah.(*)
Tinggalkan Balasan