HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Masa Pandemi Usaha Konveksi Terpuruk, Pandu Sablon Berharap Adanya Perhatian Pemkab Semarang

Agus Pandu saat menjahit pakaian.

Laporan: Bang Nur/ Shodiq

UNGARAN,harian7.com – Pengusaha konveksi rumahan (Home industri)  bertahan di masa pandemi dengan produksi seadanya. Namun usaha rumahan ini kian terpuruk dan hanya mendapatkan omzet setengah  dari kondisi biasa.

Seperti yang dirasakan Agus Jokowibowo (52) pemilik konveksi rumahan yang dinamai Pandu Sablon, warga Dusun Gondangsari RT 02 RW 05 Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, salah satu pelaku usaha konveksi pakaian dan aneka seragam merasakan dampak pandemi hingga omzet turun 70%.

Baca Juga:  Lansia Meninggal Dunia di Pinggir Jalan Desa Penaruban, Begini Jelasnya

“Dampaknya sangat besar pandemi ini bisa turun 70 % karena pasar sepi,” katan Agus saat ditemui harian7.com dirumahnya, Selasa (2/3/2021) sore.

Ia mengatakan, sebelum pandemi rata-rata omzet dalam seminggu mencapai Rp 10 juta, namun sekarang omzet maksimal dapat Rp 2 juta saja. 

“Biasanya tahun ajaran baru kita ramai pesanan, namun karena saat ini pembelajaran sekolah diterapkan belajar secara daring maka sepi pesanan,”ungkap Agus.

Agus menambahkan untuk saat ini masih bisa bertahan  saja sudah untung, artinya masih bisa memberdayakan  dua karyawan saja sudah baik.

Baca Juga:  Kapolda Jatim Hadiri Panen Raya dan Tanam Bibit Alpukat Bersama Forkopimda Ngawi

“Dua karyawan saja terkadang kita liburkan karena sepi pemesanan,”tuturnya.

Ditambahkan Agus, konveksi miliknya melayani pemesanan berbagai jenis pakaian, baik partai kecil dan partai besar.”Kami menerima pesanan seragam, baik baju maupun kaos serta celana olahraga,”tambahnya.

Ketika ditanya kisaran harga yang dibandrol, Agus menerangkan, harga dimulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 125 ribuan, tergantung bahan.

“Untuk harga kita tergantung bahannya mas. Selain itu juga tergantung berapa banyak pesanannya,”jelasnya.

Ketika ditanya apakah pernah ada bantuan dari pemerintah, Agus menyampaikan, selama terdampak pandemi ini belum pernah sama sekali adanya bantuan. Untuk itu Agus berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Semarang.

Baca Juga:  Pengendara Motor Luka-Luka Usai Tabrak Truk di Jalan Lingkar Selatan Salatiga

“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Semarang, memperhatikan pengusaha kecil seperti kami ini agar bisa terus bertahan,”pungkasnya.

Sementara, Yadex salah satu konsumen saat ditemui mengaku jika dirinya sudah lama pesan di konveksi Pandu Sablon ini. Ia mengaku ditempat ini murah dan kualitasnya bagus.

“Ditempat Pandu Sablon ini sangat murah, bagus dan pelayananya cepat mas,”ungkapnya singkat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!