HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Dua Kader PKB Terakhir Tiba di KPK, OTT Gubernur Riau Kian Panas

JAKARTA | HARIAN7.COM – Satu per satu orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi Gubernur Riau Abdul Wahid mulai berdatangan ke Gedung Merah Putih. Dua nama terakhir yang muncul di hadapan penyidik adalah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tata Maulana dan Dani M. Nursalam.

Dari pantauan di lapangan, Tata Maulana tiba pada Selasa sore (4/11) pukul 18.56 WIB. Ia mengenakan kaus merah bata dipadu rompi hijau tentara, langkahnya cepat tanpa menoleh ke arah kamera awak media yang sudah menunggu sejak siang

Baca Juga:  Jelang Perayaan Natal Menteri Nusron Serahkan Sertipikat untuk Gereja yang Berdiri sejak 1968

Sementara Dani M. Nursalam, Tenaga Ahli Gubernur Riau, diketahui datang lebih dulu sebelum Tata. Keduanya kini berada di ruang pemeriksaan KPK bersama delapan orang lainnya.“Dengan demikian, total yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik saat ini berjumlah 10 orang,” jelas Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan di Jakarta.

Budi menambahkan, Tata Maulana dikenal sebagai orang kepercayaan Gubernur Riau, sedangkan Dani M. Nursalam merupakan tenaga profesional yang mendampingi Wahid dalam urusan pemerintahan.

Kabar penangkapan Gubernur Riau Abdul Wahid lebih dulu dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto.

Baca Juga:  Gubernur Bengkulu Terjerat OTT KPK, Diduga Terkait Suap untuk Pilkada 2024

“Ya,” ujarnya singkat ketika dihubungi awak media.

Pernyataan itu kemudian dipertegas oleh Ketua KPK, Setyo Budiyanto.

“Benar, sementara masih berproses,” kata Setyo.

Operasi tangkap tangan ini menjadi yang keenam sepanjang tahun 2025, menambah daftar panjang penindakan korupsi yang dilakukan lembaga antirasuah tersebut.

Sebelumnya, KPK melakukan OTT di berbagai daerah

Maret 2025, menjaring anggota DPRD dan pejabat Dinas PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan

Juni 2025, menindak kasus dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Sumatera Utara.

Baca Juga:  Apresiasi Kapolri Raih Awards Advancing National Priorities 2025, Analis: Bukti Nyata Kontribusi Polri Jalankan Asta Cita

Awal Agustus 2025, OTT serentak di Jakarta, Kendari, dan Makassar, terkait proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur.

13 Agustus 2025, KPK kembali beraksi di Jakarta dalam dugaan suap pengelolaan kawasan hutan.

September 2025, giliran kasus di Kementerian Ketenagakerjaan yang menyeret Immanuel Ebenezer Gerungan, saat itu menjabat Wakil Menteri.

Dengan tertangkapnya Abdul Wahid, pusaran kasus korupsi di daerah kembali menyeruak ke permukaan. Publik kini menanti langkah lanjutan KPK—apakah penangkapan ini akan membuka babak baru dalam pengusutan jaringan korupsi di Riau.(Yuanta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!