HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Tidak Hanya Bicara Gizi, Politisi Gerindra Sebut Program MBG Ciptakan Lapangan Kerja

Laporan: Yopi S

DEPOK | HARIAN7.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digadang sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak sekaligus menekan angka stunting. Gagasan pemerintah ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk kalangan legislatif.

Anggota Komisi D DPRD Kota Depok dari Fraksi Gerindra menilai MBG tidak sekadar program pemenuhan gizi, melainkan juga bisa menjadi penggerak ekonomi lokal. Ia menekankan perlunya pemerataan dapur MBG di seluruh wilayah kota.

Baca Juga:  224 Napi Rutan Wonogiri Terima Remisi Umum HUT RI Ke 75

“Kalau dikelola dengan baik, pemilik dapur juga bisa mendapatkan keuntungan jangka panjang. Jadi ini bukan hanya soal tanggung jawab sosial, tapi juga peluang usaha,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).

Politisi Gerindra itu juga mendorong keterlibatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam penyediaan makanan bagi peserta program.

“Kalau UMKM lokal bisa ikut serta, manfaat program berlipat ganda. Anak-anak sehat, ekonomi warga bergerak,” katanya.

Ia memastikan masyarakat tak perlu khawatir soal kualitas makanan yang disajikan. Menurutnya, seluruh menu MBG melewati tahap pemeriksaan nilai gizi dan keamanan pangan sebelum dibagikan kepada anak-anak.

Baca Juga:  H-6 Lebaran, Arus Lalu Lintas di Salatiga Masih Landai, Kendaraan Luar Daerah Mulai Berdatangan

Pengelolaan program dilakukan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang ditunjuk Badan Pangan Nasional (Bapanas), dengan dukungan tenaga profesional mulai dari kepala dapur, akuntan, hingga ahli gizi. “Kalau soal standar gizi dan kualitas menu, aturannya sudah jelas dan diawasi oleh ahli gizi. Yang masih menjadi persoalan adalah pemerataan dapur. Di Sukmajaya, misalnya, jumlah dapur belum sebanding dengan banyaknya penerima manfaat,” ujarnya.

Baca Juga:  Malaysia Pulangkan 133 Pekerja Migran Indonesia, Bagian dari 7.200 yang Akan Dipulangkan Bertahap

Lebih jauh, ia menekankan bahwa keberadaan dapur MBG membawa multiplier effect. Selain memberi manfaat bagi anak-anak, pembangunan dapur membuka peluang kerja dan memperluas pasar bagi pelaku usaha lokal.

“Dengan kebutuhan 16 dapur di Sukmajaya saja, program ini sudah membuka peluang kerja bagi sekitar 800 orang dan kebutuhan bahan baku yang besar turut mendorong UMKM lokal untuk berkembang,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!