HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

TAS PRIMA, Inovasi Care Economy di Sektor Pengasuhan Anak

Kemensos Dorong Model Nasional untuk Indonesia Emas 2045

JAKARTA | HARIAN7.COM – Dukungan penuh datang dari Kementerian Sosial RI terhadap gagasan inovatif di sektor layanan sosial. Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Supomo, memberikan apresiasi terhadap Rancangan Proyek Perubahan (RPP) yang disusun oleh Mas Kahono Agung Suhartoyo, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIII.

Anak sebagai Aset Pembangunan

Dalam video tapping sebagai mentor seminar RPP, Supomo menilai bahwa gagasan “Terwujudnya Taman Anak Sejahtera Profesional, Responsif, Inklusif, Modern, dan Adaptif (TAS PRIMA)” layak menjadi model nasional layanan pengasuhan alternatif anak di Indonesia.

Baca Juga:  Densus 88 Ringkus Tersangka Teroris di Sukoharjo

“Anak adalah modal utama pembangunan bangsa. Keberhasilan Indonesia Emas 2045 ditentukan oleh generasi muda yang sehat, cerdas, berkarakter, dan terlindungi sejak usia dini,” ungkap Supomo.

Layanan Pengasuhan Jadi Fondasi Ekonomi

Supomo menegaskan, pembangunan nasional kini berpijak pada paradigma care economy, di mana layanan pengasuhan tidak hanya instrumen sosial, tetapi juga fondasi pertumbuhan ekonomi.

TAS PRIMA dirancang menjawab kebutuhan tersebut melalui tiga dimensi utama:

Baca Juga:  Rafting Milik BUMDes Sambirejo Telan Korban Jiwa, Satu Tewas Terhanyut di Aliran Sungai Tuntang

PRIMA Tata Kelola → memperkuat regulasi, akreditasi, dan kelembagaan.

PRIMA Layanan → menghadirkan pengasuhan holistik meliputi kesehatan, pendidikan, perlindungan, dan kesejahteraan anak.

PRIMA SDM → membangun kapasitas berkelanjutan bagi pengasuh, pekerja sosial, dan pendidik anak usia dini.

Tiga Kunci Sukses TAS PRIMA

Sebagai mentor, Supomo menekankan tiga faktor penentu keberhasilan TAS PRIMA:

1. Keberlanjutan → dukungan regulasi dan pendanaan.

2. Kolaborasi Pentahelix → sinergi pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media.

Baca Juga:  BPD Kudus Dibekali Ilmu Baru, Didorong Jadi Mitra Desa yang Kuat dan Transparan

3. Penguatan SDM → agar layanan semakin profesional dan adaptif.

“Dengan desain tersebut, TAS PRIMA tidak hanya memberi perlindungan dan stimulasi tumbuh kembang anak, tetapi juga berkontribusi langsung pada pembangunan care economy nasional,” tegasnya.

Harapan ke Depan

Menutup sambutannya, Dirjen Rehabilitasi Sosial memberikan ucapan selamat atas dedikasi Mas Kahono Agung Suhartoyo. Harapannya, TAS PRIMA dapat segera diwujudkan sebagai kebijakan nasional yang berdampak luas bagi anak-anak, keluarga, dan masyarakat, serta mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.(Bang Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Berita Lainya

error: Content is protected !!