PSI Salatiga Tolak Relokasi Pasar Pagi, Roy: Keputusan Sepihak dan Tak Berpihak ke Rakyat Kecil
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Rencana relokasi Pasar Pagi oleh Pemerintah Kota Salatiga menuai penolakan keras dari DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Salatiga. Partai berlambang bunga mawar merah ini menyebut keputusan pemindahan pasar sebagai langkah tergesa-gesa dan minim kajian, yang berpotensi meminggirkan para pedagang kecil.
Ketua DPD PSI Salatiga, Roy Sudiarto, menilai kebijakan relokasi tersebut sarat kepentingan dan tidak melibatkan publik secara luas.
“Keputusan sepihak ini sangat tidak berpihak kepada masyarakat kecil. Tidak ada audiensi terbuka, tidak ada kajian keamanan dan fasilitas, serta tidak ada pelibatan stakeholder terkait. Ini menunjukkan gejala power syndrome dari pemimpin yang semakin menjauh dari rakyat,” tegas Roy.
PSI juga mengkhawatirkan dampak sosial dan budaya yang akan muncul dari relokasi pasar yang disebut-sebut demi pembangunan pusat perbelanjaan modern. Menurut Roy, langkah tersebut bisa merusak ekosistem ekonomi kerakyatan yang telah tumbuh puluhan tahun.
“Relokasi ini bukan hanya tidak adil, tapi juga bisa berdampak pada penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah seharusnya melindungi ekonomi rakyat, bukan justru mengorbankan mereka demi kepentingan investor,” tambahnya.
Sebagai bentuk perlawanan, PSI Salatiga mendesak Pemkot Salatiga untuk:
1. Menghentikan seluruh proses pemindahan Pasar Pagi.
2. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses pengambilan kebijakan.
3. Melakukan kajian menyeluruh terkait dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.
4. Mengedepankan dialog terbuka dan partisipatif dengan para pedagang serta masyarakat.
PSI Salatiga memastikan akan terus berdiri bersama rakyat kecil dan siap mengawal setiap kebijakan agar tetap berpihak pada keadilan sosial.
Tinggalkan Balasan