HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Peringati Hardiknas, Ratusan Siswa SD dan SMP se Kecamatan Suruh Tampilkan Tari Prajuritan

Laporan: Muhamad Nuraeni

UNGARAN | HARIAN7.COM – Ada yang berbeda saat upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Mesu, Desa Suruh, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, Selasa (2/5/2023).

Terlihat sebanyak 575 Siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Suruh menampilkan tari prajuritan secara kompak. Dengan elok para siswa tersebut menampilkan tarian khas Kabupaten Semarang dan  menari sesuai irama dan dipimpin oleh dua orang guru di depan.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo menyebut kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SD dan SMP di Kecamatan Suruh. Sementara untuk penari, masing-masing sekolah mengirimkan satu peleton.

Baca Juga:  Bacapres Prabowo Subianto Sapa Relawan 08 Pendukungnya Dan Anggota PPIR Magelang Raya

“Tari prajuritan yang diselenggarakan di Kecamatan Suruh ini sangat luar biasa. Ini menggembirakan warga masyarakat Kabupaten Semarang. Ini menggambarkan kebhinekaan bhinneka tunggal Ika di Kabupaten Semarang berjalan dengan baik,” terang Sukaton kepada harian7.com, Selasa (2/5/2023).

Diakui Sukaton, tari prajuritan yang diselenggarakan ini juga sebagai bentuk untuk melestarikan tari khas Kabupaten Semarang.

“Tari prajuritan ini dilaksanakan di semua satuan pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama,” terang dia.

Di Momen hari pendidikan ini Sukaton berharap kurikulum terbaru bisa diimplementasikan di seluruh jenjang sekolah di Kabupaten Semarang. Tidak hanya di kelas 4-6 SD dan hanya jelas 7 dijenjang SMP.

Baca Juga:  Kasus Penyerangan Kucing di Salatiga Berujung Damai, Pelapor dan Terlapor Sepakat

Sukaton menambahkan bahwa peringatan Hardiknas 2023 diselenggarakan secara serentak di Kabupaten Semarang terutama di Kecamatan Suruh.

“Ini suatu program yang menggembirakan untuk Disdikbudpora Kabupaten Semarang. Semua siswa tidak hanya ikut upacara melainkan bisa menyalurkan ekspresinya mereka,”tambah Sukaton.

Pertunjukan Tari Prajuritan yang digelar secara massal ini merupakan wujud penerapan kurikulum merdeka sesuai dengan kearifan lokal masing-masing.

“Ini menggambarkan bahwa kebhinekaan tunggal ika di Kabupaten Semarang berjalan dengan baik,” ungkap Sukaton.

Menjelang tahun ajaran baru dengan kurikulum merdeka, diharapkan dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Sehingga penerapan kurikulum merdeka tersebut dapat berjalan di seluruh satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Semarang.

Baca Juga:  Lanal, Stasiun PSDKP dan Polair Cilacap Bersama MMP NKT Evakuasi Paus Terdampar

Sementara itu, salah satu siswa SD Negeri 2 Dadapayam, Laras mengaku senang dapat menampilkan Tari Prajuritan dalam momen Hari Pendidikan Nasional.

Dirinya telah berlatih Tari Prajuritan sekitar satu bulan lalu bersama teman-teman sekolah.

“Biasanya latihannya bersama 20 orang tetapi tidak setiap hari dalam satu bulan tersebut,” kata Laras.

Laras telah berlatih Tari Prajuritan sejak kelas tiga SD, sehingga dalam penampilannya dalam Tari Prajuritan ini tidak adanya kesulitan.

Laras mengungkapkan musik pengiring Tari Prajuritan tersebut mengasyikkan sehingga saat menari menjadi mudah.

“Lagunya asyik dan gerakannya juga simpel dan asyik,”terangnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!