HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Jalan Sehat hingga Pawai Kreasi Kemerdekaan, Meriahkan HUT ke-77 RI di Dayaan dan Macanan

Laporan: Bang Nur

SALATIGA,harian7.com – Ratusan warga Dayaan dan Macanan di Kelurahan Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir  Salatiga merayakan HUT ke-77 RI dengan meriah, Minggu (21/8/2022) pagi.

Peserta mulai dari orang tua hingga anak-anak ikut jalan sehat hingga pawai mengelilingi wilayah kelurahan setempat.

Pantauan dilokasi, masyarakat berdandan adat nusantara, ada yang membawa sistem suara keras dengan lagu dangdut, kesenian drumblek, dan lainnya. Ada pula kreasi bank sampah dari kelompok Bank sampah di Dayaan.

Baca Juga:  Di Istana Kepresidenan, Zainudin Amali Diajak Jokowi Diskusi Soal Peningkatan Prestasi Olahraga

Sembari mengibarkan bendera merah-putih berukuran kecil, peserta pawai menyapa kepada para  penonton  yang ada di setiap jalan yang dilewati.

Ketua RW Dayaan Budi Supriyono mengatakan, pawai ini sbenarnya berkonsep jalan sehat. Meski begitu, warga dibebaskan untuk berkreasi dengan kostum mau pun atraksi kesenian. Semua tanpa paksaan dan inisiatif dari warga masing-masing.

“Tidak ada paksaan dan semua keinginan warga. Terpenting kegiatan ini seperti ini bisa menumbuhkan kebersamaan, kerukunan dan kegotong-royongan. Kebetulan kami ini masih dalam suasana HUT ke-77 Kemerdekaan RI, jalan sehat dipadu dengan semangat nasionalisme kemerdekaan,” katanya.

Baca Juga:  Pemkot Salatiga Dorong Optimalisasi Pupuk Bersubsidi untuk Ketahanan Pangan di Tengah Kendala Cuaca

Salah satu peserta jalan sehat, Umi selaku penggerak bank sampah Anggrek Ungu di Dayaan mengatakan, tim mengkreasikan aneka sampah plastik yang didaur ulang dikemas dalam busana warna-warni yang menarik. 

“Busana-busana itulah yang kemudian dikenakan warga untuk diperagakan dalam pawai. Bank sampah ini adalah memilah-milah sampah, mana sampah yang bisa diurai dan sampah yang tidak bisa diurai,”katanya.

Baca Juga:  Potong Tumpeng Warnai Launching Media Online Koran Merdeka

Yang tidak bisa diurai seperti plastik, bungkus makanan, dan kemasan kopi mau pun sabun dan sampo, dikumpulkan untuk dijadikan barang bernilai ekonomi seperti tas,  baju dan lainnya.

“Dari pawai ini, kami memperagakan busana dari sampah. Tujuannya untuk mengajak warga peduli lingkungan yang bersih dari sampah. Sampah yang tidak bisa diurai bisa dikumpulkan untuk dijadikan bahan lain bernilai ekonomi. Sedangkan sampah yang bisa diurai (membusuk) bisa dijadikan kompos untuk pupuk tanaman,”pungkas Umi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!