Laporan: Budi S/Hendra
SRAGEN,harian7.com – Baru beberapa bulan selesai dibangun Talud Proyek Dana Desa di Dukuh Sidoharjo, Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, ambrol sia-sia. Talud dengan volume 35×0,3×3,5m ini merupakan proyek DD Tahun Anggaran (TA) 2020, dan menelan biaya sebesar Rp 43.347.000,-.
Masyarakat Dukuh Sidoharjo -dimana proyek talud ini dibangun- menduga ambrolnya talud yang baru seumur jagung tersebut dikarenakan pengerjannya tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Artinya, pembuatannya sangat mungkin telah menyalahi prosedur. Sesuai hasil pantauan di lapangan talud yang berupa plesteran di bagian samping jalan terlihat hancur samasekali. Tanah di atasnya bahkan berhamburan ke sisi jalan.
Peristiwa ini pun membuahkan kekecewaan warga Dukuh Sidoharjo RT 01, Gondang, Sragen.
“Masa baru saja jadi sudah hancur begitu. Anggarannya saja hampir 50 juta, eman-eman hanya buang-buang uang. Kami menduga pengerjaannya tidak sesuai RAB. Intinya kami menuntut agar talud ini kembali diperbaiki,” kata warga setempat yang enggan disebut namanya.
Lumrah saja jika warga Dukuh Sidoharjo ini kecewa. Bukan saja kesal lantaran talud desa yang keberadaannya sangat diharapkan mendadak ambrol, tetapi juga karena sikap SKM selaku Kepala Desa Plosorejo yang justru diam seribu bahasa.
Sementara itu, Kades Plosorejo SKM ketika dikonfirmasi perihal peristiwa ini via telepon, terdengar nada sambung namun tidak menjawab.
Terkait hal ini, warga Dukuh Sidoharjo sangat menantikan itikad baik Kades setempat agar segera memberi penjelasan sekaligus perbaikan talud yang dimaksud.