Mahalnya Harga Pakan, Picu Kenaikan Harga Telur di Salatiga, Penjual Mengaku Sepi Pembeli
![]() |
Salah satu penjual telur. |
Laporan: Bang Nur
SALATIGA,harian7.com – Kenaikan harga telur ayam ras khususnya di Kota Salatiga dipicu tingginya harga pakan ternak yang melambung tinggi.
Akibatnya para peternak ayam petelur terpaksa melakukan penyesuaian harga, agar tidak merugi.
Dari pantauan harian7.com.com, dampak kenaikan telur, warung-warung di Pasar Blauran Kota Salatiga terlihat sepi pembeli.
Warsini salah satu pedagang mengungkapkan bahwa kenaikan harga telur ini belangsung sejak tiga hari kemarin. Harga telur sebelumnya Rp 25.000 per kilogram. Namun saat ini harganya mencapai Rp 29.000 per kilogram.
“Meski harga telur di Salatiga sering mengalami naik turun dan tidak pasti. Kadang turun kadang juga naik,” jelasnya.
Diungkapkan Warsini, naiknya harga telur ini akibat harga pakan ternak yang tinggi. “Selain harga pakan ternak tinggi, telur di sini banyak juga di borong untuk diberikan bantuan kepada warga miskin,” paparnya.
Dirinya mengaku dampak dari harga telur naik yakni penjualan telur ayam mengalami penurunan.
“Jadi sepi yang beli telur, penurunannya mencapai 50 persen,” katanya.
Dikatakannya, sebelum harga telur ayam naik, dirinya dapat menjual telur ayam hingga 50 kilogram sehari.
“Satu kotak beratnya sepuluh kilogram telur ayam, kalau sekarang saat harganya naik saya bisa menjual sampai tiga kotak saja atau 30 kilogram sehari,” ungkapnya.
Sementara itu, pembeli telur ayam, Titin Rosidah warga Tingkir berharap bahwa harga telur ayam seperti biasa.
“Kalau saya mintanya harga telur ayam seperti biasa, harganya normal kembali. Soal penjual masakan matang. Jadi otomatis harga saya naikan juga ,”katanya.(*)
Tinggalkan Balasan