HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Bawaslu Cilacap Gelar Penguatan Kelembagaan Bertema ‘Membangun Sinergi Antara Bawaslu dengan Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu dan Pemilihan’

Pewarta : Rusmono|Kaperwil Jateng

CILACAP | HARIAN7.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Cilacap menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan bertemakan ‘Membangun Sinergi antara Bawaslu dengan Masyarakat dalam pengawasan Pemilu dan Pemilihan’.

Kegiatan yang dilaksanakan Rabu, (03/12/2025) di Hotel Dafam Cilacap dihadiri Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, yang diwakili Kepala Kesbangpolinmas, Jarot Prasojo, Ketua KPU Cilacap, Weweng Maretno, Forkompimda, dan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan serta mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilihan umum.

Pada acara tersebut, Bawaslu mengundang nara sumber Oktafiani Catur Pratiwi, S.IP, M.A, Dosen Unsoed, membawakan materi ‘Sinergi Bawaslu dan masyarakat dalam memperkokoh demokrasi’, dan Soiman, S.H, M.H, Wakil Rektor II UNUGHA dengan materi ‘peran penting keterlibatan masyarakat dalam pengawasan partisipasi’.

Bupati Cilacap dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Kesbangpolinmas, Jarot Prasojo menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bawaslu Cilacap yang telah menyelenggarakan kegiatan penguatan kelembagaan dengan baik.

Baca Juga:  Majalah Cahya Widya, Suplemen Siswa Baru Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik

“Upaya kerja keras tersebut sangat berarti untuk memperkuat kesiapan dalam penyelengaraan Pemilu dan Pemilihan,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa Pemilu yang berintegritas merupakan fondasi penting bagi masa depan bangsa. Demokrasi tidak akan tumbuh kuat jika sepenuhnya dibebankan kepada lembaga penyelenggara saja, sehingga diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, Bawaslu, KPU, Aparat Penegak Hukum (APH), media, ormas dan seluruh lapisan masyarakat. Pengawasan partisipatif hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut.

“Wilayah Cilacap yang luas dan dinamika masyarakat yang beragam, pengawasan tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Bawaslu. Keterlibatan masyarakat menjadi penopang penting untuk memperluas jangkauan pengawasan, meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi pelanggaran, serta menumbuhkan budaya politik yang sehat,” jelas Jarot.

Ia menegaskan bahwa dengan penguatan kelembagaan ini, pemerintah berharap makin banyak masyarakat memahami peran strategis mereka dalam mengawasi pemilu. Masyarakat yang kritis, berani melaporkan pelanggaran, dan turut menjaga kondusivitas daerah akan sangat membantu mewujudkan Pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas.

Baca Juga:  Drama Basket Kudus! Polytron dan Djarum Bersaing Ketat, Pura Grup Siap Kudeta

“Penguatan kelembagaan internal Bawaslu juga menjadi kunci keberhasilan pengawasan. Pelaksanaan tugas pengawasan membutuhkan profesionalitas, integritas, dan koordinasi yang kuat, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan,” tandasnya.

Ketua Bawaslu Kabupaten Cilacap, Soim Ginanjar mengatakan, bahwa kegiatan penguatan kelembagaan untuk membangun sinergitas bersama masyarakat untuk menyiapkan diri supaya demokrasi berjalan sesuai aturan.

“Kita yang ada di daerah bersama masyarakat mempersiapkan diri agar pelaksanaan Pemilu lebih baik lagi,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini sebagai wujud membangun sinergi terutama dengan rekan-rekan yang menjalin kerjasama seperti sekolah, karena kita juga melibatkan Panwas Partisipatif dalam hal ini teman-teman pemuda.

“Kita masuk di pendidikan politik untuk pemilih pemula. Jadi kita undang teman-teman dari SMA dan dari MA untuk ikut terlibat aktif, dan Bawaslu juga memberikan kesempatan kepada sekolah untuk memberikan pendidikan politik,” kata Soim.

Ia menambahkan, bahwa dalam kegiatan ini juga dilakukan kerjasama (MoU) dengan SMA PGRI 4 Gandrungmangu, MA Insan Madani Karangpucung, dan MA Elbayan.

Baca Juga:  Kepala sekolah SMKN 1 Kediri Diduga Provokasi Siswanya Anarkis Ke Awak Media Dilaporkan Polres Kota Kediri

“MA Elbayan kami pilih karena menjadi lokasi khusus (loksus) terbesar, disana ada pondok pesantren, ada TPSnya, petugasnya juga dari sana dari tahun-tahun sebelumnya kita belum bergerak, dan hari ini kita undang untuk MoU, supaya Pemilu berikutnya menjadi lokasi khusus (loksus), mereka punya bekal-bekal yang baik agar tudak terjadi penyelewengan hingga terjadi pelanggaran yang masif,” jelasnya.

Soim menegaskan, bahwa dengan mengundang banyak elemen masyarakat, kita berprinsip demokrasi yang sehat rakyat harus kuat, sehingga mereka bisa menyebarkan Pemilu kedepan lebih bermartabat.

“Kami berharap dengan acara ini demokrasi lebih kuat karena didukung partisipasi masyarakat, khususnya teman-teman pemuda. Kami pilih SMA sebab mereka sudah kelas 2 beranjak ke kelas 3, potensi yang kemarin belum bisa memilih Pemilu besok sangat berpotensi bisa milih karena sudah punya KTP, dan kewajiban kita memberikan pendidikan partisipatif kepada pemilih pemula agar paham demokrasi,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!