Lestarikan Warisan Budaya, Warga Desa Dawuhan Banyumas Gelar Ritual Jamasan Pusaka
Editor. : Abdurrochman
BANYUMAS, Harian7.com – Semenjak dari beberapa abad yang lalu, nenek moyang kita sudah memilki tradisi budaya yang beraneka ragam. Namun sebagian besar banyak tradisi budaya sudah terlupakan, bahkan sudah banyak yang punah.
Demi nguri-uri budaya yang mungkin sudah dilupakan atau bahkan punah, Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas gelar ritual Jamasan Pusaka.
Event yang digelar setiap tahun di bulan Maulud ini diselenggarakan Rabu, (20/10) mengambil tajuk ‘Kalibening Culture Heritage’.
Camat Banyumas, Abdul Kudus saat diwawancara Harian7.com mengatakan, bahwa kegiatan ritual Jamasan Pusaka yang merupakan warisan leluhur sudah dimulai sejak Selasa (19/10) kemarin, dan dipusatkan di pendopo Kalibening.
Sedangkan kegiatan puncaknya yakni pada hari Rabu (20/10) ini berupa Jamasan atau biasa disebut memandikan pusaka dengan menggunakan air suci ditambah beraneka kembang yang dilakukan oleh juru kunci Kalikebening dan warga sekitar.
“Mengingat tahun lalu sempat berhenti karena dampak pandemi Covid-19, namun sekarang sudah masuk dilevel 3, sehingga kami mencoba menggerakkan kembali obyek wisata yang ada di wilayah Kecamatan Banyumas ini,” katanya.
Lebih lanjut Camat menambahkan, bahwa ada 12 desa di wilayah Kecamatan Banyumas, ada yang sudah bergerak, dan ada yang baru bergerak. Untuk Desa Dawuhan sangat potensi menarik wisatawan karena masih alami atau natural tempat lokasinya.
“Dengan berkembangnya obyek wisata Desa Dawuhan, akan meningkatkan para pengunjung, dan tentunya akan menambah geliat ekonomi warganya dengan membuka warung makan dan minum untuk para pengunjung,” ungkapnya.
Usai dalam kegiatan Jamasan, lanjut Abdul Kudus, kemudian dilanjutkan pentas seni musik tradisonal kentongan yang dilaksanakan oleh grup muda-mudi dari desa setempat, serta pemberian hadiah doorprise untuk para pengunjung yang sudah memilki nomor di tiket tanda masuk area wisata Kalibening.
Sementara, Kepala Desa Dawuhan Ruswanto mengatakan, bahwa kegiatan upacara ritual Jamasan kali ini kami sudah berkoordinasi dengan para pihak, karena situasi masih dalam PPKM level 3.
“Sebelum kegiatan ini kami selenggarakan, awalnya sudah koordinasi dengan Pak Camat, Dinas Pariwisata, dan Pemkab ataupun jajaran forkopimca. Mengingat hal tersebut demi keamanan kesehatan yang kondusif,” katanya.
Dirinya berharap, ke depan, obyek wisata Kalibening akan kami benahi agar semakin diminati oleh para wisatawan.
“Sarana dan prasarana akan kami tingkatkan, seperti lokasi parkir yang memadai, dan penataan warungan serta pelayanan agar menarik wisatawan, sehingga akan meningkatkan perekonomian warganya,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan