HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Workshop Review Kurikulum dan Implementasi Renstra, IKU dan IKT, Sikapi Mau Dibawa Kemana Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga Dengan Gelar SH

Istimewa.

Laporan: N Jamaludin

UNGARAN,harian7.com – Fakultas Syari’ah (FaSya) IAIN Salatiga menggelar Workshop Review Kurikulum dan Implementasi Renstra, IKU dan IKT, di Griya Persada Convention Hotel dan Resort – Bandungan Kabupaten Semarang.

Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai pemateri, Dr. Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni, S.H., M.Hum.,(Ketua Penjaminan Mutu Fakultas Hukum UNS) dan Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si., (Guru Besar UNNES) 

Workshop yang dibuka oleh Dr. Siti Zumrotun, M.Ag., Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga tersebut, berlangsung selama dua hari yakni Selasa – Rabu (22-24/11/2021).

Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.,saat membuka acara dalam sambutanya menyampaikan, workshop ini digelar sebagai indikator awal terkait menyikapi mau dibawa kemana Fakultas Syari’ah dengan gelar SH.

Dijelaskan Dr. Siti Zumrotun, bahwa perjalan gelar dari Doktorandus (Drs) dan Doktoranda (Dra), kemudian berganti Sarjana Agama (S.Ag.), berubah lagi menjadi  Sarjana Hukum Islam (S.H.I).  

Baca Juga:  Cegah PMK, Dispangtan Kota Salatiga Semprotkan Desinfektan ke Kandang Sapi

“Pada gelar ini mayoritas mahasiswa FaSya merasa bahagia, namun berjalannya waktu karena tingginya persaingan pada dunia kerja dianggap sebelah mata oleh beberapa kalangan jika dibandingkan dengan para sarjana hukum yang menyandang gelar S.H, meskipun mempunyai kemampuan yang sama,”jelasnya.

Menyikapi itu, lanjut Siti Zumrotun, sehingga ada perubahan gelar kembali menjadi Sarjana Syariah (S.Sy). Perubahan gelar tersebut menjadi bergejolak dan menimbulkan penolakan serta unjuk protes dari hampir seluruh mahasiswa syari’ah dan sivitas FaSya. Karena timbul kekawatiran bahwa dengan gelar tersebut keadaan akan semakin memprihatinkan bagi lulusan syari’ah. 

“Angin segar dirasakan ketika ada perubahan kembali gelar sebelumnya menjadi Sarjana Hukum (S.H.), namun tantangannya mahasiswa syariah dituntut untuk mengenyam dua (2) ilmu yaitu syari’ah dan hukum umum,”ungkapnya.

Ditambahkan Siti Zumrotun, melihat  hal tersebut, maka sangat penting pada acara workshop ini menghadirkan pemateri untuk mendengarkan masukannya,  stake holder (Notaris Kabupaten Semarang, Kepala Pengadilan Agama Salatiga, Kepala Pengadilan Negeri Ambarawa, Koordinator Komisi Yudisial Jawa Tengah, Kepala KUA Sidorejo Salatiga) dan para alumni untuk mematangkan rancangan kurikulum 2022.

Baca Juga:  Bertepatan HUT Kab.Semarang Ke-500, Managemen Kampoeng Rawa Ambarawa Bagikan Sembakau

“Review kurikulum ini dalam rangka menangkap Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 33 Tahun 2016 tentang Gelar Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan dari S.Sy menjadi S.H.,”pungkasnya.

Pemateri pertama Dr. Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni, S.H., M.Hum. (Ketua Penjaminan Mutu Fakultas Hukum UNS) menyampaikan, pertama dengan tema “Peta Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK), Matakuliah dan Pembobotan SKS Berbasis KKNI, SN Dikti dan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) pada Program Studi HES, HKI, dan HTN Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga”.

Sementara Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si. (Guru Besar UNNES) sebagai pemateri kedua  dengan tema “Penyusunan Dokumen Kurikulum Berbasis KKNI, SN Dikti dan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)” memaparkan bahwa penting untuk memberikan landasan kurikulum yang mampu memfasilitasi mahasiswa belajar sesuai dengan zamannya. 

Baca Juga:  Peningkatan Arus Pemudik di Tol Semarang Solo, Forkopimda Kabupaten Semarang Lakukan Pemantauan

“Kurikulum yang mampu mewariskan nilai budaya dan sejarah keemasan masa lalu, dan mampu mempersiapkan mahasiswa agar dapat hidup lebih baik di abad 21, memiliki peran aktif di era industri 4.0, serta mampu membaca tanda-tanda perkembangannya,”paparnya.

Lebih lanjut Edy Cahyono menjelaskan, untuk mereview kurikulum tahun ini yang akan digunakan pada tahun depan, peserta workshop dibagi menjadi tiga (3) komisi untuk mereview kurikulum dari Prodi HKI, HES dan HTN. Menimbang kepentingan matakuliah yang masih akan dipertahankan atau akan diganti untuk capaian kualitas lulusan yang diharapkan.

“Harapan dan tujuan diselenggarakannya workshop kurikulum yaitu dalam rangka menyiapkan kompetensi alumni Fakultas Syariah yang unggul dan berkompeten,”harapnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!