HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Upaya Pencegahan Kontra Radikalisme: Div Humas Polri Gandeng Ustad Nasir Abas dalam FGD ‘Terorisme Musuh Kita Bersama’

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme dan intoleransi, Div Humas Polri menggandeng Ustad Nasir Abas yang merupakan salah seorang mantan Napiter (narapidana terorisme) dalam upaya kontra radikalisme dalam bentuk kegiatan Focus Group Discussion dengan tema “Terorisme Musuh Kita Bersama” di Pondok Pesantren (Ponpes) Majelis Tahfidzul Qur’an As Surkati, Blotongan Sidorejo Salatiga, Kamis (09/11/2023).

Ustad Nasir Abas bersama tim dari Div Humas Polri yang dipimpin Kombes Pol. DR. Nurul Azizah SIK, M.Si. didampingi Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari, M.Psi, bersama rombongan hadir di Ponpes As-Surkati. Dihadapan para santri, Nasir Abbas bercerita bahwa dirinya terjerumus dalam aksi terorisme sejak umur 16 tahun setelah sebelumnya belajar agama dengan salah seorang yang merupakan pentolan teroris.

Baca Juga:  Pelaku Pembacokan Imam Masjid dan Istrinya Terancam Hukuman Mati, Aksi Tersebut Didasari Dendam Pribadi

“Saya ditawari ke Afghanistan secara gratis, namun, di sana disuruh berperang. Saya tidak dapatkan literasi tentang bahaya teroris, yang ada cuma jihad dengan perang,” cerita panjang lebar Nasir Abbas.

Dia mengaku bertaubat setelah sadar kalau terorisme adalah tindakan yang menyebabkan ketakutan dan kerusakan yang meluas serta bersikap intoleran karena tidak menerima perbedaan.

“Teroris itu bukan jihad, Mereka adalah orang-orang intoleran yang tidak menerima perbedaan, doktrin terorisme di Indonesia lebih cenderung mengeksploitasi target dan memainkan isu-isu Islam garis keras,” ucap Nasir Abbas.

“Sebagai generasi penerus bangsa, peran pemuda dalam mencegah intoleransi, radikalisme dan terorisme sangat diperlukan. Untuk itu agar para generasi muda harus bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang menyesatkan, ” ujar Nasir Abbas.

Baca Juga:  Ramadhan Di Tengah Pandemi, Tak Menyurutkan TNI Untuk Membantu, Kodim 0714/Salatiga Bagi Takjil

Pimpinan Majelis Tahfidzul Qur’an As Surkati Ustad Diding Fatuding LC , mengapresiasi Polri dengan memberikan pengetahuan yang didapat langsung dari salah seorang Napiter terkait bahaya paham radikalisme yang tidak sesuai dengan Pancasila dan ajaran agama sehingga dapat merusak sendi-sendi demokrasi bangsa Indonesia.

Dalam sambutan nya Ketua Tim Kombes Pol. DR. Nurul Azizah mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari M.Psi, M.Si., Psi dan jajarannya yang telah memberikan fasilitas kegiatan Silaturahmi Kamtibmas dalam rangka mewujudkan Kamtibmas yang kondusif serta pimpinan pondok, pengurus dan para santri yang telah menjadi audiens.

Baca Juga:  KPU Luncurkan Dedungo Sebagai Maskot Pilkada Kabupaten Semarang, Begini Maknanya

“Terimakasih sudah berkenan menerima kami, harapannya Polri sebagai penegak hukum dan penghubung antara masyarakat dan hukum, mampu mencegah dan memerangi paham Radikalisme,” ucap  Kombes DR Nurul Azizah, S.I.K, M.Si.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng Kombespol. Satake Bayu menjelaskan bahwa Program Deradikalisasi  Terorisme harus terus di lakukan untuk mempersempit ruang gerak kelompok yang dapat mengancam stabilitas kamtibmas.

” Stabilitas Kamtibmas dalam masa pemilu 2024 ini merupakan hal yang mutlak harus di jaga, salah satu caranya adalah program deradikalisasi  terorisme harus tetap berjalan sebagai salah satu cara dalam memberikan edukasi serta pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Terorisme, ” pungkas Kabid Humas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!