HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


UASBN 2019, Lima ABK Ikuti Ujian di SD Negeri Sudirman Ambarawa

UNGARAN, harian7.com – Lima anak berkebutuhan khusus (ABK) kelambanan berfikir mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) di SD Negeri Sudirman, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Kelima ABK tersebut mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia bersama siswa normal yang lain.

Kepala SD Negeri Sudirman Ambarawa, Sri Mintarti mengatakan, bahwa kelima ABK itu tidak mendapat perlakuan khusus pada saat mengerjakan soal ujian. Mereka diberlakukan sama dengan siswa normal lainnya, karena mereka dapat bersikap dan bertindak seperti siswa-siswa yang lain. Sedangkan untuk cara berpikir dan tingkat kepandaian ABK itu berada dibawah rata-rata dibandingkan dengan siswa normal lain.

Baca Juga:  Hasil Visum, Mayat Wanita Yang Ditemukan di Sungai Mantasi Tewas Akibat Benda Tumpul

“Dalam UASBN tahun ini, ada lima siswa ABK yang gabung dengan SD Negeri Sudirman Ambarawa. Mereka itu tidak ada perlakukan khusus dan tetap sama seperti siswa normal yang lainnya. Hanya saja, untukk kecepatan berpikir dan kepandaiannya masih dibawah rata-rata,” kata Sri Minarti disela-sela mendampingi Bupati Semarang H Mundjirin meninjau UASBN di SDN Sudirman Ambarawa, Senin (22/4).

Baca Juga:  Gerak Cepat, PSIS Datangkan Pelatih Fisik

Ditambahkan, bahwa SD Negeri Sudirman ini merupakan satu dari 14 sekolah inklusi di Kabupaten Semarang. Yang didalamnya ada siswa yang berkebutuhan khusus.

Sementara, Bupati Semarang H Mundjirin menyatakan, bahwa harapannya dalam UASBN ini ada perlakuan khusus unttuk mereka yang ABK itu. Pasalnya, jika diberlakukan sama, ketakutannya tidak dapat menngikuti pelajaran maupun ujian dengan baik.

“Harapan saya, tetap ada perlakukan khusus bagi ABK itu. Jika tidak, maka tidak akan bisa mengikuti pelajaran dan ujian dengan baik,” tandas Mundjirin.

Baca Juga:  Kadiskumperindag Purna Tugas , Widodo Mutiara : "Pak Yosep Sosok yang Inspiratif Inovatif dan Kreatif"

Sedangkan, Plt Kepala Dinas Pendidikan Budaya Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo menyatakan, bahwa pihaknya tahun ini telah mengusulkan pengadaan Pusat Sumber Belajar (PSB) Inklusi ke pemerintah pusat. Dan, menurut rencana akan diadakan untuk delapan Sekolah Dasar (SD) dengan dana alokasi khusus (DAK). (JND / Heru Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!