HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Tingkatkan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidro Meteorologi, Ini Himbauan BPBD Kabupaten Semarang

 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara, S. ST., M.M

Penulis : Shodiq

UNGARAN|HARIAN7.COM – Sejumlah warga di Kabupaten Semarang mengalami kekurangan air bersih terdampak musim kemarau. Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, per tanggal 04 September 2023, tercatat 3746 KK, 11.983 jiwa mengalami kekurangan air bersih. Adapun warga terdampak paling banyak adalah Dusun Kropoh Desa Gogodalem Kecamatan Bringin, yaitu 1.097 KK, 3686 jiwa. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidro meteorologi yang diperkirakan hingga Januari 2023. Dia berharap Camat, Lurah/Kades, dan stakeholders untuk mengambil berbagai langkah antisipatif, diantaranya: Membuka posko kesiapsiagaan terpadu/bersama dengan BPBD (SAR), TNI, Polri dan menyampaikan nomor khusus (call center) yang dapat dihubungi 24 jam. 

“Laporan kejadian bencana di-update selambat-lambatnya per 3 jam dan waktu laporan disertakan dalam laporan dimaksud,” katanya kepada harian7.com, Rabu (06/09/2023) malam. 

Terkait kelangkaan air bersih di sejumlah titik yang menyebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Semarang, Juwair meminta kepada Camat melalui para Kades / Lurah agar melakukan pendataan / pemetaan wilayah RT, RW, dusun mana saja yang mengalami kelangkaan air.

Baca Juga:  Kapolda Jateng : Kapolres-Dandim Berperan Penting Saat Kontinjensi Covid-19

“Segera melapor ke BPBD.Ada berapa KK dan jiwa yg perlu dibantu air bersih setiap harinya,” tegasnya. 

Ditambahkan, untuk masyarakat agar bisa menghemat air dimasa-masa kekeringan yg menjadikan kelangkaan air bersih.

“Bencana adalah urusan *KITA BERSAMA* bukan hanya BPBD, semua stakeholders ( pemerintah, swasta, dan sasyarakat ) bersama-sama turut mengatasi secara komprehensif bersatu padu. Kekeringan yg mengakibatkan kelangkaan air bersih berdampak pada masyarakat karena kekurangan air bersih. Hal tersebut juga merupakan bencana,” imbuhnya. 

Lebih lanjut ia menekankan, karena masalah kekeringan adalah masalah kita bersama. Maka, ia mengetuk para pihak swasta terutama para pengusaha bisa mengeluarkan CSRnya untuk membantu masalah kekeringan yang terjadi saat ini.

“Untuk jangka menengah dan panjang di kantong- kantong wilayah krisis air bersih dikala musim kemarau panjang, harus memberdayakan potensi sumber- sumber air ( sumber-sumber air dari pohon-pohon besar , air sungai melalui proses teknologi untuk air bersih, sumur-sunur bor) semua diberdayakan untuk cadangan dimusim kering panjang dan terjadi kelangkaan air bersih. Diharapkan peran semua pihak untuk mengatasi masalah ini,” tuturnya. 

Baca Juga:  Driver Ojol Tertimpa Baliho Paslon Robby-Nina, Prof Haryoko Tanggung Biaya Perawatan dan Perbaikan Motor

Langkah antisipasif lainnya, masyarakat dengan kesadaran yang tinggi bersama-sama melakukan penanaman pohon-pohon penghasil sumber air ( pohon beringin, sukun ) agar menghasilkan sumber-sumber air dimana-mana. Sehingga dikala musim kemarau panjang dan ada terjadi kelangkaan air bersih baku bisa teratasi.

Untuk pencegahan bencana kebakaran Juwair menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memanfaatkan api untuk kepentingan rumah tangga. 

“Jangan sampai lupa dalam memadamkan api setelah dipakai. Bila lupa maka akan menimbulkan bencana kebakaran rumah, “himbaunya.

“Pemakaian kabel listrik baik dirumah tangga, toko, warung, pabrik, harus setandart agar bila terjadi konsleting tidak mudah terbakar. Dalam hal ini melibatkan pihak PLN dalam pemasangan kabel listrik yang menjadikan kebakaran rumah, toko, warung, RM, Pabrik,”.

Ia juga menghimbau kepda masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran di dekat semak- semak yg sangat riskan merembet ke semak-semak tersekat sehingga terjadinya kebakaran hutan dan lahan perkebunan dalam skala luas yg merugikan kita semua.

“Jangan membuang puntung rokok sembarangan terlebih didaerah- daerah lahan hutan dan perkebunan yang punya banyak semak-semak kering yg potensi mudah terbakar bila ada penyulutnya,” pungkasnya.

 Kades Sendang, Samsudin, S.H ketua DPC PAPDESI Kab. Semarang. 

Sementara itu, Ketua DPC Papdesi Kabupaten Semarang, Samsudin mengapresiasi langkah yang dilakukan BPBD Kab. Semarang. Dia juga akan segera melakukan langkah – langkah koordinasi dengan Pemdes di Kab. Semarang. 

Baca Juga:  Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-60, Penghormatan di TMP Dharma Kota Salatiga

“Sebagai Ketua DPC Papdesi Kab. Semarang, kami mengapresiasi upaya BPBD Kab.Semarang dengan melakukan pemetaan wilayah di Kab. Semarang dampak kerawanan air bersih pada Musim Kemarau tahun ini,” tutur Samsudin melalui pesan watsApp, Kamis (07/09/2023) pagi. 

“Pemerintah Desa se-Kab. Semarang bersama BPBD Kab. Semarang serta juga pihak terkait lainnya akan bersama-sama mengantisipasi dengan melakukan pendataan dan pemetaan, sehingga dapat meminimalisir dampak kemarau panjang tahun ini sesuai skala prioritas,” imbuhnya.

Ditegaskan, bahwa Pemdes se- Kab. Semarang akan terus menjalin komunikasi dan koordinasi cepat serta jalinan silaturrahim BPBD, Pemerintah Desa, pihak terkait lainnya juga hal yang sangat penting untuk percepatan penanganan dan penanggulangan dampak kemarau.(*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!