Tetap Berpegang pada Etika, Insan Pers Jateng Rayakan HPN 2025 di Tengah Tantangan AI
Laporan: Muhamad Nuraeni
SEMARANG | HARIAN7.COM – Tasyakuran Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 tingkat Jawa Tengah digelar secara sederhana di Gedung Pers, Kota Semarang, Senin (10/2/2025). Di tengah gempuran teknologi Akal Imitasi (AI), insan pers diingatkan untuk tetap memegang teguh Kode Etik Jurnalistik demi menghasilkan berita yang kredibel dan mencerdaskan.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah, Dadang Somantri, yang mewakili Penjabat Gubernur Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa pers tidak hanya sekadar penyampai informasi, tetapi juga harus profesional, berintegritas, serta berperan dalam menangkal hoaks dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Pers memiliki peran menjernihkan informasi di antara derasnya arus media sosial. Harus memberitakan secara bertanggung jawab, cover both sides, menangkal hoaks, dan memverifikasi informasi sehingga menghasilkan berita terpercaya,” ujarnya dalam acara yang turut dihadiri oleh Bupati Blora, Arief Rohman.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, Amir Mahmud, menekankan bahwa keberadaan AI dalam industri media adalah sebuah realitas yang tidak bisa dihindari. Ia mengajak insan pers untuk tidak memusuhi AI, melainkan menjadikannya alat yang memperkuat kualitas produk jurnalistik.
“Kualitas etika dan konsistensi harus tetap kita rawat. AI harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas berita, bukan malah menggerus integritas jurnalistik,” katanya.
Sementara itu, tokoh pers senior Jateng, Soetjipto, yang telah berkecimpung di dunia jurnalistik sejak 1960-an, mengingatkan bahwa meskipun teknologi terus berkembang, komitmen terhadap kode etik jurnalistik harus tetap dipegang teguh.
“Teknologi informasi boleh berubah, tetapi kesetiaan pada kode etik jurnalistik tidak boleh berubah,” pungkasnya.
Peringatan HPN 2025 ini menjadi refleksi bagi insan pers Jawa Tengah untuk tetap menjaga profesionalisme dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab.
Tinggalkan Balasan