Terseret Banjir Bandang, Mahasiswi Asal Kalimantan Tengah Tewas
UNGARAN, harian7.com – Masyarakat daerah komplek Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang geger dengan adanya banjir bandang yang terjadi di wilayah Dusun Ngipik, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu (23/3/2019) siang. Gegernya warga selain kaget dengan datangnya banjir, juga ada korban tewas akibat terseret derasnya banjir tersebut.
Informasi yang dihimpun harian7.com di lokasi banjir, seorang warga tewas akibat terseret banjir bandang itu, yaitu atas nama Melsi (22) warga Sungai Lunuk RT 01 RW 00 Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Korban tewas akibat terseret banjir bandang yang mengalir di jalan raya Ngipik menuju Candi Gedongsongo.
“Warga disini sempat kaget kalau akibat banjir bandang itu, ada seorang warga dari luar kota yang terjatuh dari motor dan terseret banjir. Mendapat kabar tersebut, kita ramai-ramai berusaha mencarinya. Ternyata, memang benar ada seorang perempuan yang ditemukan telah tewas di selokan sekitar pukul 13.30 wib. Jenasah korban ditemukan berada sekitar 300 meter dari lokasi kejadian, tepatnya di depan SDN Ngipik 03,” jelas Rahmadi (49) dan Eko Mulyatno (38) keduanya warga Desa Candi.
Sementara, Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi mengatakan, bahwa dari identifikasi korban ternyata masih tercatat sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta (PTS), tewas akibat terseret banjir bandang sejauh 300 meter. Akibatnya, korban mengalami luka parah di kepalanya dan wajah.
“Diduga, kepala dan wajah korban mengalami luka parah itu akibat benturan saat terseret banjir bandang. Korban ditemukan di saluran air di depan SD Ngipik 03 oleh warga,” kata AKP Teguh.
Ditambahkan, peristiwa tragis ini berawal saat korban bersama dengan rekannya, Marcerio Britama Putra (19), warga Jalan Praja RT 02 RW 03 Desa Briwit, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) boncengan naik motor dari Salatiga akan menuju tempat wisata Candi Gedongsongo. Sampai di daerah Ngipik itu, tahu-tahu ada banjir bandang.
“Saat itu, korban membonceng dan motor yang dikendarai rekannya itu terjatuh karena diduga tidak kuat melewati banjir. Seketika, korban terseret banjir bandang dan terjerembab masuk selokan. Karena derasnya atus banjir itu, korban juga terseret banjir hingga ditemukan di daerah depan SDN Ngipik 03 sudah dalam keadaan tewas,” jelasnya.
Marcerio yang melihat rekannya terseret banjir bandang, berusaha menolong namun kakinya tersangkut standar motornya. Marcerio pun akhirnya hanya bisa pasrah melihat rekannya terseret dan kemudian ditemukan sudah tewas.
Korban yang berhasil ditemukan warga ini, lalu dilaporkannya ke Polsek Bandungan. Dengan dibantu warga, petugas Polsek Bandungan membawa korban ke Puskesmas Sumowono. (Heru Santoso / Arie Budi)
Tinggalkan Balasan