Terkait Laka Lantas Antara Kereta Wisata vs Minibus di Ambarawa, Begini Kronologisnya
Editor : Shodiq
KAB.SEMARANG|HARIAN7.COM – Peristiwa kejadian kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang di Kupang Ambarawa pada Minggu(10/3)siang, antara kereta api wisata yang hendak menuju ke Stasiun Tuntang menabrak sebuah minibus Grand Max.
Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra melalui Kasat Lantas AKP Arpan membenarkan peristiwa kejadian yang terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang tersebut. Dalam kejadian tersebut penumpang minibus hanya mengalami luka ringan.
“Kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.36 Wib di perlintasan tanpa palang, masuk wilayah lingkungan Kupang sari Kel. Kupang Kec. Ambarawa. Info awal yang kami dapat dari personel di lapangan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” jelas AKP Arpan.
Kasat Lantas menghimbau kepada pengguna jalan untuk mematuhi aturan lalu lintas, serta memperhatikan rambu rambu dan lingkungan sekitar saat berkendara, terutama saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang. Sehingga dapat meminimalisir pelanggaran maupun Fatalitas kecelakaan di jalan raya.
Terpisah, Kanit Gakkum Ipda Handriyani menjelaskan bahwa kendaraan Daihatsu Grand Max type Blind Van yang dikemudikan Andi (40) warga Kec. Banyubiru sedang melakukan perjalanan dari arah Bugisan hendak ke pasar projo tuntuk mengantar dagangan pakan burung.
“Kendaraan berjalan dari arah Bugisan ke arah pasar Projo Ambarawa untuk mengantar dagangan, menurut keterangan pengemudi saat melintas di perlintasan tanpa palang Kel. Kupang, pihaknya tidak memperhatikan dan tidak mendengar klakson kereta, bahwa ternyata ada kereta wisata dengan nomer loko D30124 yang akan melintas dari arah stasiun Ambarawa ke arah Stasiun Tuntang,”ungkapnya.
Disampaikan,bahwa semua penumpang minibus dan kereta wisata selamat. Begitu juga ketiga anak penumpak minibus. meskipun sempat mendapat perawatan di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa.
“Pengemudi tidak mengalami luka dan istri mengalami luka ringan, untuk ketiga anak- anaknya pun juga tidak mengalami luka luka. Dan kita juga sudah melakukan pendampingan trauma healing kepada ketiga anak korban yang berusia 10 Th (Laki laki), 7 Th (Perempuan) dan 1 Th (Perempuan), dan sudah diperbolehkan pulang oleh pihak RSUD Ambarawa,” jelasnya.
Sementara itu, masinis kereta wisata, Bahtiar Adi (33) mengatakan, saat kejadian dirinya sudah membunyikan klakson kereta dan kecepatan kereta dibawah 20 Km/Jam.
“Kereta setiap perjalanan selalu membunyikan klakson kereta, apalagi setiap melintas dijalur perlintasan dengan kendaraan lain. Dan karena kereta ini adalah kereta wisata, kami berjalan dengan kecepetan dibawah 20 Km/Jam,” bebernya.(*)
Tinggalkan Balasan