Tarik Minat Wisatawan, Bupati Semarang : Para Pengelola Diharapkan Terus Kreatif
PLT Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Juwair Suntara (kiri) saat menyerahkan surat keputusan Bupati tentang penetapan 14 desa wisata. Foto : (Istimewa). |
UNGARAN, Harian7.com – Untuk menarik minat wisatawan serta menikmati aneka atraksi budaya dan kuliner yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, (Jateng) para pengelola desa wisata diharapkan agar terus kreatif mengembangkan potensi lokal.
Bupati Semarang H.Ngesti Nugraha yang diwakilkan PLT Kepala Dinas Pariwisata, Kabupaten Semarang, Juwair Suntara, mengatakan, Sampai dengan awal tahun 2022 ini telah ada 70 desa wisata dan jumlah itu termasuk rekor terbanyak desa wisata dalam satu kabupaten di tanah air.
“Saya berharap para pengelola desa wisata bekerja keras menggali kearifan lokal menjadi daya tarik wisata,” ujarnya, saat menyerahkan surat keputusan Bupati tentang penetapan 14 desa wisata dan satu kampung wisata baru di Unit Griya Dahar Sinongko Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Senin (21/2).
Menurutnya, Kiprah pengelola desa wisata Pesona Garda di Dusun Dawung, Desa Candirejo, Pringapus mengubah dusun terpencil menjadi destinasi wisata mengandalkan river tubing dan arung sungai.
“Banyak wisatawan yang jenuh dengan kebisingan di tempat wisata tengah kota. Inilah peluang menjual daya tarik desa dan daya tarik wisata alam diimbangi dengan pelayanan terbaik,” jelasnya.
Koordinator Bidang Pembangunan Sarana Prasarana Ekonomi Sosial Budaya Kementerian Desa PDTT, Sari Arta Uli Aritonang, menuturkan, pihaknya berkomitmen membantu pengembangan desa wisata di seluruh tanah air.
Dia menambahkan, Pada tahun 2021, Kemendes PDTT memberikan bantuan Rp500 juta melalui dana aspirasi untuk mengembangkan rest area Sinongko Desa Kalisidi.
“Dukungan pengembangan itu diharapkan berdampak pada peningkatan dan pemulihan ekonomi desa setempat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Wisata Disparta Kabupaten Semarang, Triyanta, menyatakan, 14 desa wisata itu diantaranya Desa Kalisidi (Kecamatan Ungaran Barat), Desa Pringsari (Pringapus), Desa Sambirejo (Bringin), Desa Kadirejo (Pabelan) dan satu kampung wisata Kluwihan (Ungaran Barat).
“Tahun ini ada pelatihan pengelolaan homestay untuk pengelola desa wisata. Ada pula pemberdayaan masyarakat untuk mengelola desa wisata,” tutur Triyanta.
Laporan: Arie Budi
Editor : Andi Saputra
Tinggalkan Balasan