Soal Berita Dugaan Peristiwa Penodongan Oleh Oknum Mengaku Kejaksaan, Pemred Harian7.com: Biro kami sudah melakukan konfirmasi dan kita patuhi KEJ
![]() |
Dokumen: Foto jajaran redaksi harian7.com. |
BANJARNEGARA | HARIAN7.COM – Terkait pemberitaan dugaan penodongan yang dilakukan oleh oknum berinisial A yang mengaku dari Kejaksaan Negeri, Pemimpin Redaksi harian7.com, Shodiq ungkapkan jika berita itu sesuai keterangan sejumlah narasumber.
“Untuk narasumber kami rahasiakan. Karena media harus melindungi narasumber sebagaimana disebutkan Undang Undang Pers. Dan jika dinilai dalam pemberitaan ada yang tidak sesuai silahkan ajukan hak jawab,”tandas Shodiq didampingi divisi hukum media ini.
Shodiq mengungkapkan, dalam pemberitaan tersebut kita juga masih mematuhi KEJ dan mengedepankan asas praduga tak bersalah.
“Diberita kita sebut oknum mengaku, yang artinya belum tentu itu betul pegawai orang kejaksaan benar,”terang Shodiq.
Sodiq menyampaikan meski demikian hak jawab melalui rilis yang dikirimkan ke kontributor kami juga sudah kami tayangkan. Menurut kami statemen mengatakan itu berita hoax hak mereka.
“Itukan masih diduga, meski kami ada narasumbernya,”terangnya.
Sodiq menambahkan, sebelum berita ditayangkan, kami koordinasikan dengan biro kami diwilayah. Selanjutnya perwakilan biro kami menyertakan bukti chating konfirmasi dengan narasumber yang dalam hal ini adalah orang yang diduga menjadi korban penodongan.
Garis besar dalam percakapan konfirmasi korban berinisial W yakni,”Ditodong pistol A 1. Fee yang kurang dan disuruh minta THR ke pengusaha nolak, jadi ditodong. Kejadian di depan kantor sekda. Bahkan korban diancam progam uplandnya akan diobrak abrik,”ucap Sodiq menirukan sebagian isi percakapan biro kami diwilayah dengan narasumber.
“Kejadian sudah agak lama. Bahkan plafon bangunan sekitar sampai bolong,”jelas Shodiq.
Selain itu, dalam berita itu telah kita koreksi dan yang dimaksud adalah mantan ajudan Bupati.
“Selain persoalan itu, bukti percakapan konfirmasi kepada sejumlah kepala desa menyebut jika mereka juga pernah dimintai setoran oleh oknum itu sebesar Rp 10 juta,”mungkin sekilas yang dapat kita sampaikan.
“Prinsipnya kita dalam menyajikan berita tetap mematuhi KEJ. Untuk lebih mendalam kami akan mengirim tim investigasi guna lakukan cek dan ricek berkaitan data susulan yang dikirim nara sumber,”beber Shodiq dengan gamblang.
“Dan berkaitan dugaan penodongan itu sempat diunggah di Instagram Banjar. Tapi sudah dihapus. Tapi tim IT kita sudah melacak itu,”tandasnya.
Kami tegaskan, bahwa yang diduga mengaku menjadi korban penodongan adalah mantan ajudan Bupati Banjarnegara yang diketahui saat ini menjadi pengusaha. Bukan ajudan Pj Bupati saat ini.(Tim/Red)
Berita klarifikasi/tanggapan/hak jawab:
Ajudan Pj Bupati Banjarnegara Tegaskan Tak Pernah Ditodong dengan Senpi Oleh Pihak Manapun
Berita sebelumnya:
Tinggalkan Balasan