HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Siswa SMK Jualan Kopi Keliling Demi Ringankan Beban Orang Tua

Pewarta : Iwan Setiawan (Kabiro)
Editor.    : Abdurrochman


Banjarnegara, Harian7.com
–  Demi membantu perekonomian keluaraga, Bagas Pri Cahya (15) remaja asal Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah harus menjajakan kopi berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.

Bagas Pri Cahya merupakan siswa pada SMK 1 Mandiraja Banjarnegara. Setiap ke sekolah dia harus bersepeda ontel dengan menempuh jarak sekitar 7 kilometer.

Kepala SMK 1 Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, Pontjo Nugroho saat ditemui mengatakan bahwa Bagas Pri Cahya adalah salah satu siswa kelas 1 di SMK 1 Mandiraja. Setiap ke sekolah dia mengendarai sepeda mini dengan menempuh jarak sekitar 7 kilometer dari rumahnya. 

Baca Juga:  Hadapi Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Ini Kata Menkeu

“Bagas, keliling jualan kopi berangkat dari rumah sehabis ashar menuju Balai Lapangan Kerja (BLK ) yang berada di Kecamatan Purwareja, Klampok. Kemudian mahgrib sampai isya ke masjid Jami Darussalam, setelah itu menuju rumah sakit Emanuel hingga pukul 22.00 WIB,” katanya.

Selain berjualan kopi, lanjut Pontjo Bagas mempunyai kegiatan rutin membersihkan pasar Purwasaba sekitar pukul 9 pagi dengan upah Rp 25.000,- sekali berangkat.

Baca Juga:  Peringati Hari Lahir Pancasila, Kapolres Semarang Pimpin Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih

“Ini sangat menginspirasi siswa yang lain karena setiap anak seusia dia belum tentu mempunyai mental untuk berwirausaha, kami pihak sekolah juga pernah memanggilnya terkait postingan di medsos yang viral beberapa waktu yang lalu, kami hanya berpesan untuk selalu berhati hati-hati dalam berjualan karena dia berjualan mengendarai sepeda mini dan pulang sudah larut malam,” himbaunya.

Sementara, Bagus Pri Cahya ketika di temui di rumahnya menungkapkan bahwa berjualan kopi secara keliling itu atas inisiatifnya sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun.

Baca Juga:  Srikandi Polwan Polres Semarang Berikan Selebaran dan Himbauan Pada Pemudik.

“Ini saya lakukan murni kehendak saya sendiri karena hanya ingin meringankan beban dari orang tua dan mau berlatih bagaimana cara hidup mandiri tanpa harus merepotkan kedua orang tua,” jelasnya.

Di tempat yang sama, teman sekolah Bagas, Nandar Kukuh Ardiyanto mengatakan, Bagas seperti teman sekolah yang lainnya. 

“Semoga akan muncul Bagas Bagas lain yang mau peduli dan mau membantu meringankan beban orang tua, bukan malah merepotkan orang tua,” pungkas Nandar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!