HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Sempat Mati Suri, Tempat Wisata Pingit Banjarnegara Dibuka Kembali

Pewarta : Iwan Setiawan
Editor.    : Abdurrochman


BANJARNEGARA, Harian7.com
– Tren wisata Indie adalah sebuah gaya piknik yang beberapa waktu terakhir banyak diminati oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak jaman now. 

Tren ini muncul akibat kebosanan masyarakat menghadapi suasana pandemi Covid-19, dan PPKM yang berimbas ditutupnya tempat wisata domestik.

Sementara tempat rekreasi masih ditutup, namun masyarakat yang sudah jenuh dan ingin rekreasi akhirnya menjadikan spot tertentu yang tadinya dianggap sebagai tempat biasa menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan.

Salah satunya, wisata Pingit di Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang dikenal dengan pacuran air hangatnya. Wisatawan hanya cukup membayar pakir sebesar 2 ribu rupiah, dan sudah bisa menikmati suasana yang asri, sejuk, nyaman dan jauh dari hiruk pikuk suasana kota.

Baca Juga:  Peringati Hari Pramuka ke 57, MAN Salatiga Raih Juara Umum Penegak

Salah satu wisatawan lokal asal Mandiraja, Yazit mengungkapkan, bahwa untuk menikmati suasana sore, saya berusaha mencari tempat wisata yang murah menyesuaikan uang di saku, dan tempat yang nyaman untuk melepas lelah sehabis beraktivitas di siang hari.

“Wisata air hangat Pingit di Desa Gumelem ini menurut saya sangat cocok untuk melepas lelah sehabis bekerja. Tempatnya sangat rindang dan sejuk, walaupun jalur yang dilewati untuk mencapai tempat ini cenderung ekstrim, namun akan terbayar oleh suasana desa yang sangat sejuk, bersih dan nyaman,” katanya, Selasa (12/10).

Baca Juga:  Meriahkan Hari Bhayangkara ke-73, Polres Trenggalek Gelar Long March Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman, Banyak Hal Unik Dilakukan Peserta

Tempat wisata Pingit, lanjutnya selain bisa mandi air hangat, juga bisa mandi di sungai dengan air dingin yang berada di samping pancuran Pingit. Air yang berada di sungai tersebut cukup jernih serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.

“Masyarakat sekitar juga menyuguhkan berbagai minuman seperti kopi panas, mendoan hangat, ketupat landan, dan yang paling istimewa adalah produk khas warga sekitar yaitu gula jawa asli dari Desa Gumelem Wetan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Meski Tanpa Dihadiri Ketua DPC Kota Salatiga, Apel dan Perayaan HUT Partai Demokrat ke 18 Berlangsung Meriah

Sementara, pedagang yang berada di tempat wisata Pingit, Tariyah mengatakan, bahwa semenjak adanya pandemi, wisata Pingit pernah ditutup sementara, namun ketika masuk PPKM level 2 sudah mulai buka kembali dan bisa berjualan seperti sedia kala. 

“Walaupun pengunjung disini hanya wisatawan lokal, namun yang datang lumayan banyak setiap harinya, paling tidak bisa menutupi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Tariyah kepada Harian7.com

Harapannya ini akan terus berlanjut tanpa adanya virus Covid-19, dan bisa menghidupkan kembali destinasi wisata yang sempat ‘mati suri’ beberapa waktu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!