HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Semakin Banyak Manusia Masuk ke-Kandang Ternak, Itu Akan Memicu Merebaknya Wabah PMK

Kepala Dinas Pangan Dan Peternakan Kota Salatiga Henny Mulyani.


Laporan: Bang Nur


SALATIGA,harian7.com – Semakin banyak dan seringnya manusia masuk ke kandang ternak, maka itu akan memicu merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kepala Dinas Pangan Dan Peternakan Kota Salatiga Henny Mulyani, Senin (20/6/2022).

Henny menegaskan bahwa peringatan tersebut tidak hanya kepada pemilik hewan ternak saja. Namu juga kepada para tengkulak sapi, kambing dan domba diperuntukkan bagi kebutuhan kurban. 

Baca Juga:  BREAKING NEWS: Hujan Deras Mengguyur, Pasar Induk Banjarnegara Terbakar

“Semakin banyak manusia yang menjenguk hewan-hewan ternak ke kandang, wabah PMK semakin meluas. Karena, tubuh manusia bisa lewat apa saja mampu menularkan virus PMK,” ujar Henny kepada wartawan.

Heni menjelaskan, melalui media yang dibawa manusia, baik melalui dari sepatu, tangan tanpa sarung tangan dan alat-alat yang dibawa, itu menjadi salah satu pemicu penyebaran efektif virus PMK.  Bahkan tim medis saat melakukan pemeriksaan, diantaranya saat pemberian vitamin dan obat memastikan diri menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). 

Baca Juga:  Pengurus FKUB Kabupaten Semarang Masa Bakti 2020-2025 Dikukuhkan

“APD kami menipis, bahkan menggunakan jas hujan agar hewan ternak yang dalam dalam pemantauan khususnya tidak semakin parah kondisinya. Dan bagi hewan yang sehat benar-benar kita minta pemiliknya untuk menjaga dan menghindari dari kunjungan manusia,”terangnya. 

Baca Juga:  Enam Tahun Lebih Program SMS Belum Tuntas, Puluhan Warga Geruduk Kantor Pemdes Tlogo

Ditambahkan Heni, penyebaran virus PMK sangat cepat. Termasuk, saat kondisi kandang tidak bersih dan penuh dengan kotoran serta air kencing hewan ternak itu sendiri.

“Penyebab lain munculnya kematian hewan ternak karena PMK, juga salahnya faktor pembelian dari wilayah yang sudah lebih dahulu terpapar PMK yakni Kabupaten Semarang,”pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!