HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Proyek Dengan Dana Rp 1,3 Miliar, Tanpa Dilengkapi Papan Petunjuk Yang Jelas

SALATIGA, harian7.com – Buntut tewasnya seorang pekerja proyek pembangunan jembatan Di Kemiri Candi, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga akibat crane yang menurunkan box culvert nyangkut kabel listrik tegangan tinggi, Senin (5/8/2019) sekitar pukul10.15 wib, aku penanggungjawab pekerjaan Taufik Hidayat dari CV Tlogo Makmur menjalani pemeriksaan penyidik di Polres Salatiga.

“Maaf mas, ini saya masih di Polres Salatiga sedang dengan penyidik,” kata Taufik Hidayat saat diklarifikasi harian7.com, Senin (5/8/2019) sore.

Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Suharta ketika dikonfirmasi harian7.com, terkait kasus crane yang nyangkut kabel listrik dan menewaskan seorang pekerja proyek jembatan Kemiri, membenarkan jika pihaknya masih meminta keterangan penanggungjawab proyek.

“Sekarang ini kami masih meminta keterangan penanggungjawab proyek,” kata AKP Suharta kepada melalui pesan WhatsApp (WA) kepada harian7.com.

Baca Juga:  Kejari Selayar Kampanyekan Tekad Bangun Budaya Anti Korupsi

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga, Agung Hendratmiko mengatakan, bahwa pelaksana pembangunan proyek jembatan tersebut adalah CV Tlogo Makmur. Nilai kontraknya untuk jembatan dalam satu paket (4 jembatan) adalah Rp 1,3 Milyar.

“Rekanan yang mengerjakan jembatan itu adalah dari CV Tlogo Makmur nilai kontraknya dalam satu paket untuk pembangunan 4 jembatan sebesar Rp 1,3 Milyar,” kata Agung kepada harian7.com, Senin (5/8/2019) sore.

Pantauan harian7.com di lokasi pembangunan jembatan Kemiri Candi itu, sama sekali tidak ada papan petunjuk siapa yang mengerjakan proyek tersebut. Harusnya, proyek sudah mulai dikerjakan ada papan petunjuknya yang didalamnya menyebutkan diantaranya kontraktor pelaksana proyek, nilai kontraknya berapa besar, waktu pekerjaan dan lainnya. Namun, hingga proyek tersebut memakan korban tewas, papan petunjuk sama sekali tidak ada.

Baca Juga:  Warga Dusun Gejayan Pakis dapat bantuan bibit Durian dan Alpukat dari Mbah Pur

“Wah, kalau saya tidak tahu akan masalah papan petunjuk. Itu urusan kontraktornya atau penanggungjawab proyek ini. Yang jelas memang tidak ada di lokasi proyek ini,” ujar salah seorang pekerja proyek jembatan yang enggan menyebutkan namanya ketika ditemui harian7.com di lokasi pembangunan jembatan.

Terpisah, beberapa warga sekitar proyek tersebut mengaku resah, pasalnya kendaraan berat ataupun alat berat nekat memasuki jalan kampung. Hal ini sangat mengganggu lalulintas jalan tersebut. Bahkan, sepanjang jalan yang dilalui alat berat tersebut sama sekali tidak ada rambu-rambu apapun yang menyebutkan jika ada perbaikan jalan. Hanya ada pemberitahuan kecil jika sedang ada proyek.

Baca Juga:  Mantab! Program Rohani di Rutan Salatiga Membantu Memperbaiki Mental WBP

“Harusnya pihak kontraktor tidak seenaknya mengerjakan proyek jembatan itu. Jangan sampai proyek itu justru mengganggu pengguna jalan ataupun aktifitas masyarakat. Namun, kenyataannya proyek dimulai sama sekali tidak ada rambu-rambu apapun. Begitu juga, tidak ada petunjuk akan proyek tersebut, PT atau CV apa yang mengerjakan, berapa nilai kontraknya, kapan mulai dan selesainya pekerjaan itu, siapa konsultannya dan sebagainya.

Dengan kejadian tersebut, harusnya pihak DPUPR Kota Salatiga atau Walikota Salatiga tegas memberikan sanksi kepada rekanan yang mengerjakan proyek itu,” tandas Kristian (52) salah seorang pemerhati proyek-proyek dengan dana APBD kepada harian7.com di lokasi proyek. (Heru Santoso).

Berita sebelumnya:
Crane Nyangkut Kabel Listrik, Seorang Pekerja Tewas Seketika dan Tiga Lainnya Luka Berat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!