HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


PPIH Daker Makkah Imbau Jemaah Haji Indonesia untuk Memperbanyak Manasik dan Menjaga Kesehatan

 

Istimewa.

MAKKAH | HARIAN7.COM – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah mengimbau jemaah haji Indonesia untuk memperbanyak manasik setibanya di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW. Manasik menjadi kunci agar jemaah dapat memiliki ilmu guna mencapai haji mabrur.

Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman, menyampaikan imbauan ini usai bertemu jemaah haji asal embarkasi Surabaya (SUB) di kawasan Misfalah, Makkah. “Mengingat puncak haji masih jauh, masih sekitar dua sampai tiga minggu lagi, maka kami mengimbau agar jemaah bisa aktif mengikuti bimbingan manasik haji di hotel pemondokan,” pesan Khalil.

Menurut Khalilurrahman, manasik adalah modal penting untuk mendapatkan haji mabrur. “Manasik adalah modal mendapat haji mabrur, perlu mengetahui ilmunya. Karena orang yang beribadah tanpa ilmu, ibadahnya tertolak,” tegasnya.

Dalam rangka pembinaan jemaah haji, Daker Makkah telah menyiapkan para konsultan dan pembimbing ibadah untuk menyampaikan materi manasik ke seluruh sektor. Para pembimbing ini bertugas memberikan pemahaman yang mendalam kepada jemaah tentang tata cara dan ritual haji yang benar.

Selain itu, Khalilurrahman juga meminta jemaah untuk menjaga kondisi fisik dengan membatasi pelaksanaan ziarah dan umrah sunnah. “Karena puncak haji masih lama, agar jemaah haji tidak melaksanakan ziarah yang itu di luar kota perhajian,” pesan Khalil. Fokus utama jemaah saat ini harus pada menjaga kesehatan agar siap menjalani puncak haji dengan baik.

Khalilurrahman mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan raga. “Jemaah haji fokus menjaga kesehatan sebelum puncak haji. Utamakan kesehatan jiwa agar bisa melaksanakan haji sehat walafiat dan menjadi haji mabrur,” ujarnya.

Di tengah cuaca panas yang melanda kota Makkah, Khalilurrahman mengimbau jemaah untuk beribadah di hotel masing-masing saja. “Cuaca panas di Makkah bisa mencapai 45 derajat bahkan 50 derajat di puncak haji, maka kami menghimbau tetap mereka melaksanakan ibadah fardhu cukup di masjid di hotel tempat pemondokan,” kata Khalil.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keselamatan jemaah harus diutamakan. “Jemaah jangan memaksakan diri shalat di Masjidil Haram. Keselamatan jemaah harus diutamakan jangan hanya mengikuti keinginan dan perasaan,” tandasnya.

Dengan imbauan ini, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik, lebih aman, dan lebih nyaman, sehingga bisa mencapai haji yang mabrur.(Kem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!