HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Peringati Hari TBC Sedunia, MSI Bagikan Tumbler Dan Leaflet Di Pasar Kranggan, Ajak Masyarakat Bebas TBC

Penulis : Ratmaningsih

Kontributor | Temanggung

Yayasan Mentari Sehat Indonesia ketika membagikan tumbler dan pamflet untuk kampanyekan kejar seratus terduga Tuberkulosis, periksa dahak di pasar Kranggan, Temanggung.

TEMANGGUNG | HARIAN7.COM –  Memperingati hari TBC sedunia,  Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) membagikan tumbler dan pamflet untuk Kampanyekan kejar seratus terduga Tuberkulosis, periksa dahak di pasar Kranggan, Temanggung, Selasa (95/2023)

Sasaran kegiatan sendiri dari kalangan pedagang dan pengunjung pasar.Kader memberikan penyuluhan kepada penjual dan pengunjung pasar kranggan tentang penyakit TBC, pencegahan dan pengobatan TBC.

Supranti, salah satu kader MSI mengatakan jika kegiatan ini sangat bermanfaat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit TBC, sehingga dapat mengajak masyarakat untuk meningkatkan Pola hidup sehat dan mau segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika memiliki gejala TBC.

Baca Juga:  Bersama Disbudpar, Pemuda Aceh Kisahkan Huru-hara Tsunami 2004

” Kader memberikan arahan kepada penjual dan pedagang jika memiliki salah satu gejala TBC seperti batuk, berkeringat di malam hari, BB menurun, nafsu makan menurun, sesak nafas untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat dengan cara memeriksakan dahak,” Jelasnya.

Melalui pamflet yang dibagi tercantum nomor telepon kader disetiap puskesmas se Kabupaten, sehingga apabila akan periksa, pasien disarankan menghubungi kader dan akan di datangi ke rumah secata gratis.

Baca Juga:  Momen Kehangatan di Pagi Hari, Mantan Pj Wali Kota Salatiga Berbaur dengan Warga di Pasar Tiban Sitalang

Sementara itu selaku staf program, Siska Mufikha Sari, S.Pd, mengatakan kegiatan kampanye TBC dilakukan di pasar karena lingkungan pasar merupakan tempat yang beresiko untuk penularan TBC secara cepat, hal ini dikarenakan banyak pasien TBC yang mengabaikan penggunaan masker. Hal ini juga yang mempercepat penularan TBC kepada orang lain.

Lebih lanjut siska mengatakan bahwa penularan penyakit TBC disebabkan oleh kuman TBC melalui udara dengan cara kita saling bincang ato ngobrol dengan pasien. Untuk itu, kegiatan ini sebagai pemutus mata rantai TBC secara dini untuk mengajak masyarakat mau memeriksakan dahak ke puskesmas atau ke rumah sakit jika memiliki salah satu gejala TBC.

Baca Juga:  Dimasa Pandemi, Kepala Sekolah Jangan Sampai Pintar Tapi Tak Loyal

” Harapan kami Temanggung bebas dari penyakit TBC, di lihat tahun 2022 jumlah pasien TBC di Temanggung sebanyak tujuh ratus sembilan kasus. Untuk itu kami mengajak masyarakat temanggung peduli dengan kesehatan dengan menjalankan pola hidup sehat, penderita sakit TBC untuk selalu memakai masker sebagai salah satu cara untuk mencegah penularan TBC. Mengajak masyarakat untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat bila memiliki gejala batuk dan salah satu gejala tbc yang lain,” pungkas Siska.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!