Peresmian Vihara Desa Tempuran, Walaupun Berbeda Agama Toleransinya Luar Biasa
Penulis : Ratmaningsih
Kontributor | Temanggung
![]() |
Peresmian dan Penandatanganan Prasasti Vihara Surya Putra oleh Camat Kaloran di Dusun Ngadisari, Desa Tempuran, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. |
TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Desa Tempuran merupakan desa dimana warga dalam satu lingkungan memeluk agama yang berbeda. Baik itu Islam, Kristen, Katholik, juga Budha. Namun demikian, toleransi warganya luar biasa. Terlihat kekompakan saat diadakannya acara peresmian Vihara Surya Putra, Dusun Ngadisari, Desa Tempuran, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Kamis (27/10/2023).
Acara dihadiri oleh Camat Kaloran, Kanwil Kemenag, para Bikhu, Pandhita, dan diikuti oleh semua umat Budha sekitar Kaloran juga warga sekitar. Peresmian Vihara tersebut dikonsep dengan tanpa meninggalkan adat jawa.
Sekalipun ini merupakan hajat orang Budha namun masyarakat diluar agama Budha mendukung acara tersebut juga untuk menciptakan suasana kondusif, acara mendapat pengamanan dari Banser.
“Acara dimeriahkan dengan pagelaran karawitan dari Vihara Kalimanggis. Selain itu ada juga pentas seni dari anak-anak sekolah Minggu. Tari gambyong dari Vihara Jumo juga ikut memeriahkan acara,” ujar Wiwin, panitia pelaksana kegiatan.
Sementara itu, Camat Kaloran Juli Riastiana, T. S.Sos., M.M mengatakan bahwa dirinya sangat apresiasi dengan kerukunan antar umat beragama di wilayahnya. Sekalipun berbeda agama mereka hidup rukun dan saling tolong menolong, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat ada upacara keagamaan.
“Disini seperti miniatur Indonesia, dalam satu lingkungan terdapat beberapa agama, namun tetap bisa rukun. Bisa dilihat saat peresmian vihara kali ini, mereka yang diluar agama budha membantu menyiapkan acara, dan membantu keamanan, sungguh luar biasa,” Ujar Juli.
Diharapkan dengan di resmikannya Vihara tersebut akan menjadikan umat Budha semakin rajin beribadah dan toleransi antar umat beragama akan tetap dijunjung tinggi sehingga tercipta kehidupan yang harmonis antar warga.
Acara pawai di mulai dari Vihara Eka Sasana Surya Pencar. Diikuti oleh para Bikkhu, Pandita dan semua umat Budha di Kaloran dan sebagian wilayah Temanggung barat. Di tandai dengan penandatanganan prasasti, di akhiri dengan pagelaran beragam kesenian untuk menghibur masyarakat sekitar.
Tinggalkan Balasan