HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme Harus Ditempuh Kerjasama Dengan Seluruh Masyarakat

SEMARANG,harian7.com –  Penanggulangan radikalisme dan terorisme harus ditempuh kerja sama yang erat dengan seluruh warga masyarakat. Bahkan pimpinan kampus dapat mebuka diri untuk dialog dua arah dan seimbang untuk membebaskan kampus dari pengaruh radikalisasi.

Kepala Bidang Poldagri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik  (Kesbangpol) Jateng Ibnu Kuncoro, SH MM mengatakan untuk membebaskan kampus perguruan tinggi dari pengaruh radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan NKRI bisa dilakukan dengan mengoptimalkan program-program yang terkait dan melekat dengan spirit Tri Darma Perguruan Tinggi.

Baca Juga:  DKP PWI Jateng: Media Daring atau Online Hendaknya Berbadan Hukum Perseroan Terbatas (PT)

“Untuk itu harus dilakukan mengingat paham radikalisme dan terorisme saat ini terus mengincar kalangan generasi muda untuk dapat direkrut sebagai kader-kadernya, bahkan kaum perempuan dan anak juga mulai menjadi sasaran mereka,”ujarnya dalam dialog Primetopic yang mengusung Harmonikan Kebhinekaan di GETS Hotel Semarang, Kamis (29/8/2019).

Menurutnya, generasi muda khususnya mahasiswa merupakan golongan yang masih dalam tahap pencarian jatidiri dan dalam tahapan inilah, infiltrasi paham-paham seperti radikaiisme dan terorisme menjadi sangat mudah untuk kemudian didoktrin ke dalam pikiran anak-anak muda.

Baca Juga:  OJK Nilai Aset Perbankan di Jateng Tumbuh 4,05 Persen di Tahun 2023

“Oleh karena itu, perlunya antisipasi sejak dini dengan pendekatan yang sistemik dan strategis melalui jalur dialog dan edukasi. Pada intinya, pencegahan dini dari praktik radikalisme negatif bisa dilakukan dengan penguatan kembali kegiatan edukatif yang kreatif, inovatif, produktif, dan kooperatif,”ucapnya.

Baca Juga:  Uji Coba Wisata Air Serayu, Bupati Banyumas Naik Jetski 30 Menit

Sementara itu, Amir Darmanto menyatakan pihaknya terus mendorong ormas-ormas di Jateng untuk dapat ikut berpartisipasi menangkal masuknya ideologi radikalisme, yang saat ini mulai menyusup ke Indonesia dengan menumpang gerakan reformasi dan demokratisasi.

“Di Jateng banyak ormas bermunculan dan saat ini baru tercatat 143 ormas yang sudah resmi terdaftar. Bahkam ormas ini berpotensi diajak bersama dan berperan untuk mencegah masuknya idiologi radikalisme itu,”pungkasnya.(Andi Saputra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!