MJK MAHA Bersama Jamaah Lintas Organisasi Gelar Pengajian dan Mujahadah
Kyai M. Rifa Jamaludin Nasir SHI MSI, saat menyampaikan tausiyah. |
Laporan: Winarno
Editor: Andi Saputra
UNGARAN,harian7.com – Islam itu baik, indah, dan mudah. Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia sendiri akan dikalahkan ( semakin berat dan sulit ). Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan kedamaian. Demikian disampaikan Kyai M. Rifa Jamaludin Nasir SHI MSI, dalam tausiyahnya di Nurul Iman Islamic Centre (NISIC),Lemahireng RT 04 RW 01 Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (9/12/2021) malam.
Dalam pengajian tersebut, Kyai M Rifa juga menyampaikan banyak hal diantaranya tentang rasa bersyukur dalam menjalani hidup. Bagaimana kita menjalani hidup bersyukur bukan hanya dilakukan ketika kita mendapatkan nikmat yang baik, melainkan di saat sulit kamu juga perlu bersyukur.
Selain itu Kyai M Rifa juga disampaikan terkait musibah bencana yang terjadi saat ini. Ia mengajak kita semua untuk mampu berbesar hati menerima musibah agar bisa mendapatkan hikmah di baliknya.
“Marilah secara bersama-sama terutama masyarakat yang tertimpa musibah untuk kita merenung dan bermuhasabah, kita kembali menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu dan sehat jasmani serta rohani. Disamping itu juga selalu berdo’a kepada Allah swt agar kita memperoleh kemudahan dan kekuatan yang dibutuhkan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai musibah yang terjadi,”kata Kyai M Rifa yang juga Dosen IAIN Salatiga dan Ahli Falaq, serta putra dari Almarhum KH Adang Rosyiddin pendiri dan pengasuh Ponpes Tauhidul Afkar, Kampung Cibadak Pesantren, Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hadir dalam pengajian tersebut diantaranya, Jamaah Majelis Jumat Kliwon Ma’ul Hayat, NU,PSHT, perangkat RT RW dan para tokoh Masyarakat, Jamaah Nurul Iman Islamic Centre, LSM serta awak media.
Pengajian dan Kajian Islam yang digelar sebagai wujud kerjasama antar Lembaga tersebut, juga disediakan ruang untuk tanya jawab seputar Islam, kehidupan dalam Islam dan bagaimana menjadi Islam yang baik.
Ketua penyelenggara Agus Wibowo SE.atau yang akrab dipanggil Gus WIB, menyampaikan hal tersebut diselenggarakan dengan maksud dan tujuan untuk memupuk rasa persaudaraan serta mempererat tali silaturahim antar semua umat dan menggalang harmonisasi antar lembaga yang selama ini sedikit renggang dikarenakan wabah atau pandemi Corona yang melanda di Negeri ini.
“Dengan konsep pengajian dan kajian merupakan konsep baru yang digelar secara inter aktiif yang diselenggarakan satu satunya di Kabupaten Semarang dalam rangka menyemangati umat dan masyarakat yang kemarin dinilai lesu akibat dari dampak pandemi. Selain itu juga untuk membangkitkan kaum muda agar tetap berinovasi dalam koridor yang Islami,”ungkapnya.
Disampaikan Gus Wib, dalam season tanya jawab terlihat semua yang hadir tampak bergiliran untuk menanyakan peristiwa maupun ketidak tauannya kepada narasumber seputar Islam, hal tersebut dinilai sangat bagus, jadi konseb ngajinya tidak hanya monoton dan hanya mendengarkan.
“Melihat antusias masyarakat yang begitu banyak dan responsib dalam mengikuti jalanya season tanya jawab maka dalam waktu dekat Gus WIB juga akan konsep penyelenggaran yang lebih besar lagi,”pungkasnya.
Usai pengajian, sebagian jamaah yang hadir ikuti Mujahadah yang dipimpin oleh Kyai M. Rifa Jamaludin Nasir SHI MSI, yang juga pendiri sekaligus pengasuh Majelis Jumat Kliwon Ma’ul Hayat.
Sebagai informasi, Jamaah Majelis Jumat Kliwon Ma’ul Hayat (MJK MAHA) menggelar mujahadah setiap malam Jumat Kliwon.(*)
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tinggalkan Balasan