Misteri di Laut Dalam, Turis AS Ditemukan Tewas di Perut Hiu
Petugas saat melakukan pencarian.(Foto: Doc/Ist)
MALUKU | HARIAN7.COM – Sebuah tragedi mengerikan terjadi di perairan Maluku, ketika seorang turis asal Amerika Serikat, Collen Monfore (68), ditemukan tewas di dalam perut seekor hiu setelah hilang terseret arus saat menyelam. Peristiwa ini terjadi di Pulau Reong, Maluku, yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, namun kali ini menyimpan kisah tragis yang mengguncang dunia wisata internasional.
Monfore, warga Michigan, AS, diketahui sedang mengikuti kegiatan menyelam bersama enam temannya pada tanggal 26 September 2024. Namun, saat menyelam di perairan Pulau Reong, Kecamatan Aru Utara, Kabupaten Maluku Barat Daya, ia terseret arus bawah laut yang sangat kuat. Pemandu tur yang saat itu mendampingi tidak dapat mengendalikan situasi untuk menyelamatkan Monfore.
Sejak hilangnya Monfore, upaya pencarian terus dilakukan selama lebih dari sepekan oleh Basarnas Ambon dan tim pencari lokal. Namun, hasil pencarian tersebut tidak kunjung memberikan titik terang.
Pada tanggal 3 Oktober 2024, pencarian tragis tersebut menemukan jawaban yang mengejutkan. Tim penyelamat yang melakukan penyisiran laut menemukan seekor hiu yang terlihat tidak biasa di perairan tempat Monfore hilang. Setelah dilakukan penanganan lebih lanjut, tim menemukan potongan tubuh manusia di dalam perut hiu tersebut. Setelah dilakukan identifikasi, potongan tubuh tersebut diidentifikasi sebagai Collen Monfore.
Kepala Seksi Humas Polres Maluku Barat Daya menjelaskan bahwa arus bawah laut di kawasan tersebut memang sangat kuat pada hari kejadian, yang diduga menjadi penyebab Monfore terseret jauh dari titik penyelaman awal. Meski tim pemandu berusaha keras, kondisi laut yang tidak bersahabat membuat upaya penyelamatan gagal dilakukan.
Tragedi Laut yang Tak Terduga
Kejadian ini menjadi pengingat betapa berbahayanya arus laut di beberapa kawasan penyelaman, terutama di Indonesia yang dikenal memiliki banyak tempat menyelam eksotis namun penuh tantangan. Pulau Reong, salah satu destinasi penyelaman yang digemari para turis mancanegara, menjadi saksi bisu atas kejadian tragis ini.
Sejumlah penyelam berpengalaman menyebut bahwa arus bawah laut yang tidak dapat diprediksi sering kali menjadi salah satu ancaman terbesar bagi para penyelam, bahkan yang berpengalaman sekalipun. Meski dilengkapi dengan pemandu, alam bawah laut tetap memiliki kekuatan yang tak bisa dikendalikan manusia.
Penutupan Operasi Pencarian
Dengan ditemukannya potongan tubuh Monfore, operasi pencarian yang dipimpin Basarnas Kalabahi dinyatakan berakhir pada pukul 15.30 WIT. Pihak keluarga Monfore di Amerika Serikat telah diberitahu mengenai kejadian ini, dan pemerintah setempat di Maluku juga sudah berkoordinasi dengan kedutaan besar AS untuk menangani proses pemulangan jenazah.
Tragedi ini mengejutkan masyarakat lokal dan dunia internasional, serta mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di alam bebas, terutama di kawasan perairan yang berpotensi berbahaya.(Sam)
Tinggalkan Balasan