HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Meski Kurban Tahun Ini Dilanda Wabah PMK, Pedangang dan Peternak Sapi di Susukan Mengaku Tak Pengaruh, Ratusan Sapi Laris Manis Terjual

Laporan: Bang Nur

UNGARAN,harian7.com – Meski saat ini tengah dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bagi  peternak di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, tidak mempengaruhi baik pemeliharaanya maupun penjualan. Hal itu diungkapkan salah satu pedagang dan peternak sapi, Riski Amin Sukoha, kepada wartawan, Jumat (8/7/2022).

Riski mengaku justru saat ini dia mempunyai sapi berukuran jumbo dan jenisnya bermacam macam.“Saya hampir semua jenis sapi ada, seperti limosin, simental, berangus, brahma, pegon dan lainnya,” katanya.

Disebutkan Amin, sapi miliknya rata-rata memiliki bobot diatas 900 kilogram. “Memang kita khususkan sapi jumbo, ada juga sapi yang saya miliki ini bobotnya 1,2 ton lebih,” paparnya.

Baca Juga:  Audiensi Dengan Wabup Temanggung, Nakes Sampekan Keluhan Terbatasnya Stok Oksigen Pasien Covid 19

Meski pada kurban tahun ini tengah dilanda PMK , ia  dapat menjual sapi ukuran jumbo lebih dari seratus ekor dan rata-rata dikirim ke luar daerah seperti Jabodetabek dan Jawa Timur.

“Alhamdulillah, hari ini kita kirim keluar daerah sebanyak 17 truk, untuk harganya mulai Rp 20 juta sampai ratusan juta untuk per ekornya. Sebagian besar saya berjualan dengan online, jadi 90 persen pembeli sapi-sapi saya via online,”ungkapnya.

Baca Juga:  Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Semarang Naik, Target Rp280 Miliar di Depan Mata

Amin mengaku jika dirinya  tidak merasakan perbedaan kurban tahun ini dengan tahun lalu walaupun di tahun ini sedang dilanda PMK.

“Di Kandang Pedalaman milik saya ini alhamdulillah nol kasus PMK,” ujarnya.

Amin menjaga kandang serta ternak dalam keadaan bersih dan sehat.“Tipsnya kebersihan kandang, pakan terjamin serta menjaga stamina sapi dalam kondisi kuat,” jelasnya.

Soal PMK menurut Amin, bukan untuk diobati tetapi bagaimana cara meningkatkan imunitas tubuh sapi untuk bisa melawan virus ini.

Baca Juga:  Antisipasi Meledaknya Kasus Covid 19, Wali Kota Batam Kembali Tutup Proses Belajar Tatap Muka dan Terapkan Secara Daring

Selain itu, ada obat-obat khusus untuk menjaga sapi miliknya agar tidak terkena PMK.

“Pola pakan harus tepat, pemberian multivitamin, serta khusus masa PMK ini saya pakai obat-obatan import dari luar negeri,” katanya.

Meskipun merogoh uang yang cukup dalam, ia tetap mencukupi nutrisi sapinya agar tetap kuat.

“Saya sudah tidak memedulikan berapa pengeluaran untuk perawatan sapi saya, perawatan ini tidak cukup hanya satu atau dua juta saja, walaupun begitu tetap saya keluarkan untuk menjaga amanah pelanggan,”pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!