HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Mengurai Prioritas Pembangunan Salatiga, Progam Sinoeng: Menuju Salatiga yang Inklusif dan Berkelanjutan

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Salah satu permasalahan mendesak yang harus segera dihadapi oleh calon Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, jika terpilih, adalah konsolidasi pelayanan publik serta penanganan tata kelola sampah di wilayah Ngronggo, Kumpulrejo, Argomulyo. 

Hal ini diungkapkan oleh Sinoeng dalam acara diskusi yang diadakan oleh KAHMI di Gedung Korpri, Salatiga, pada Rabu (18/9/2024).

Sinoeng menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama yang harus diselesaikan adalah daya tampung tempat pembuangan sampah yang sudah berada pada kondisi kritis. Untuk mengatasinya, diperlukan perangkat dan solusi inovatif yang dapat memaksimalkan penanganan limbah secara berkelanjutan.

“Kami berkomitmen untuk menyiapkan perangkat yang efektif dalam menghadapi masalah ini. Pengelolaan sampah yang baik bukan hanya untuk kenyamanan kota, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan lingkungan di masa depan,” jelas Sinoeng.

Keberpihakan Terhadap Penyandang Disabilitas dan Infrastruktur yang Inklusif

Dalam kesempatan tersebut, Sinoeng juga menekankan pentingnya keberpihakan terhadap penyandang disabilitas. Menurutnya, permasalahan ini bukan hanya sebatas menyediakan infrastruktur yang ramah difabel, melainkan juga soal memberikan kesempatan yang setara dalam pelayanan publik, kesempatan berusaha, dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami akan memperlakukan penyandang disabilitas dengan cara yang setara, memberikan akses yang layak tidak hanya dari segi fasilitas, tetapi juga peluang ekonomi dan sosial,” tegasnya.

Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Pengentasan Stunting

Sinoeng juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur dasar yang berbasis lingkungan sebagai kunci dalam pembangunan fisik kota. “Kunci pembangunan kota yang baik adalah memastikan daya dukung lingkungan tetap terjaga. Pembangunan harus ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tambahnya.

Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya perlindungan terhadap gender dan anak sebagai kerja kolektif seluruh perangkat Pemda serta sektor swasta. Hal ini termasuk dalam penanganan masalah stunting dan kemiskinan yang memerlukan kolaborasi lintas sektoral.

Insentif untuk Guru Ngaji dan Penjaga Keamanan

Di akhir pernyataannya, Sinoeng menyinggung tentang pentingnya memberikan insentif kepada para guru ngaji TPQ, Sekolah Minggu Gereja, serta Babinsa dan Babinkamtibmas. Insentif ini diharapkan dapat memperkuat kondusifitas wilayah serta menjaga kekuatan karakter masyarakat dalam bertoleransi.

“Ini adalah bentuk penghargaan dan penguatan terhadap para pelayan masyarakat yang turut menjaga keharmonisan kota Salatiga. Peran mereka sangat vital dalam merawat toleransi dan menjaga kedamaian di wilayah ini,” pungkasnya.

Dengan berbagai program yang ditawarkannya, Sinoeng menegaskan komitmennya untuk membangun Salatiga menjadi kota yang inklusif, ramah lingkungan, dan responsif terhadap kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!