Melongok Keindahan Gandhakuti Buddha Bhumika, Tempat Tinggal Para Bhikku Di Lereng Merbabu
Patung Budha setinggi 3 meter. |
Laporan: Fera Marita
FEATURE, harian7.com – Matahari sudah mulai bersembunyi diantara gugus awan saat harian7.com menjejakkan kaki di Dusun Thekelan Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Udara dingin yang menyergap hingga tulang belulang menjadi sambutan pertama di dusun berketinggian 1600 mdpl yang juga merupakan salah satu jalur pendakian gunung Merbabu ini. Namun hal ini tak menyurutkan langkah harian7.com untuk menyambangi Gandhakuti Buddha Bhumika yang nampak berdiri dengan megah di atas bukit yang berada di sisi timur dusun Thekelan.
Ada 3 jalur untuk menuju Ghandakuti. Yang pertama melewati jalan setapak yang sudah di cor tepat di seberang vihara Buddha Bumika. Jalur ini merupakan jalur utama para umat buddha maupun para bhikku yang menempati Ghandakuti. Selain pemandangan lahan penduduk disisi kanan dan kiri, pengunjung yang melewati jalur ini harus menaiki 108 anak tangga yang merupakan perlambang dari 108 tekad umat buddha untuk mencapai kebajikan. Jalur kedua adalah jalur motor yang berada diujung dusun. Sedang jalur ketiga merupakan jalur pintas yang berupa jalan setapak yang masih tanah alami karena merupakan akses jalan penduduk untuk pergi ke ladang mereka. Jalur ini tepat berada di seberang basecamp pendakian gunung Merbabu, dan hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit untuk sampai di Gandhakuti.
Pintu gerbang Gandhakuti Budha Bumika. |
Dengan didampingi oleh ketua vihara Buddha Bumika Thekelan, Citro Sukhadharma, harian7.com memilih untuk melewati jalur ketiga yang merupakan jalur ladang penduduk. Awal perjalanan merupakan jalur yang landai, selebihnya kita akan disambut dengan tanjakan yang cukup tajam dengan ilalang dan pinus-pinus tua berukuran sebesar pelukan orang dewasa yang berada di kanan kiri jalur.
Sesampai di puncak bukit berketinggian 1680 mdpl harian7.com disambut oleh pintu gerbang bergaya arsitektur bali dengan dua arca Dwarapala yang dalam bahasa Sansekerta berarti pengawal pintu atau penjaga gerbang. Dwarapala merupakan simbol yang menunjukkan bahwa tempat atau wilayah tersebut berada dalam sebuah perlindungan.
Masuk dari gerbang belakang kami disambut hamparan tanah yang luas. Area ini sering digunakan untuk perayaan hari raya umat buddha maupun sebagai tempat bermeditasi yang bisa menampung sekitar 1000 umat. Setelah menaiki undakan kedua terdapat meja sesaji dan patung buddha berwarna keemasan dengan posisi Dhyana Mudra.
Telapak kaki Budha ditengah kolam. |
Masuk ke pelataran Gandhakuti kami juga disambut oleh patung buddha dan sebuah stupa dibelakangnya. Meski sama-sama dalam posisi Dhyana Mudra yaitu posisi tangan kanan di atas tangan kiri, telapak tangan menghadap ke atas, dan ibu jari bersentuhan ringan yang melambangkan persatuan dan pencerahan maskulin dan feminin dalam pikiran, tubuh, dan jiwa atau jalan welas asih untuk semua makhluk hidup, akan tetapi patung tersebut tidak berwarna kuning keemasan. Dipelataran ini pula terdapat sebuah kolam kecil dengan siripada atau telapak kaki buddha yang berada ditengah-tengahnya.
Naik ke lantai 2 merupakan bangunan yang digunakan sebagai pantry oleh kappiyakaraka atau orang kepercayaan bhikku yang mengurusi semua kebutuhan para bhikku. Di sini juga banyak terdapat buku-buku tentang ajaran agama buddha.
Memasuki lantai teratas, sebuah patung buddha berwarna keemasan setinggi 3 meter berdiri tegak disudut pelatarannya. Dengan posisi Abhaya Mudra, tangan kiri dalam mudra meditasi, sementara semua jari mengarah ke langit. Mudra ini terkait dengan gagasan welas asih, di mana umat bisa melepaskannya saat diperlukan. Abhaya Mudra merupakan simbol keberanian dan perlindungan.
Patung Budha diarea pelataran. |
Dilantai teratas ini pula terdapat 3 ruangan yang merupakan tempat tinggal para bhikku yang sedang berkunjung ke Thekelan maupun yang sedang melakukan vassa dimana para bhikku hanya bermeditasi di Ghandhakuti selama 3 bulan tanpa pergi kemanapun.
Berada di ketinggian 1680 mdpl dengan luas area 1.200 meter, bisa dikatakan bahwa Gandhakuti Buddha Bhumika yang dibangun pada Juli 2020 silam itu merupakan tempat tinggal Bhikku tertinggi dengan pemandangan terindah di Jawa Tengah. Gugusan gunung seperti Telomoyo, Andong, Sindoro Sumbing terlihat indah dari tempat ini. Tempat yang dikelilingi oleh lahan pertanian dan hutan pinus ini sungguh menyimpan sejuta kedamaian dalam hening alam semesta. Sangat representatif untuk menyerap intisari ajaran buddha yaitu janganlah berbuat jahat, tambahlah berbuat baik, sucikan hati dan pikiran dengan meditasi.
Tinggalkan Balasan