“Matur Tandur”, Harmoni Menjaga Alam dan Budaya di Lereng Merbabu
Laporan: Muhamad Nuraeni
UNGARAN | HARIAN7.COM – Gabungan komunitas dari Kota Salatiga menggelar aksi peduli lingkungan berupa penanaman bibit pohon di lereng Gunung Merbabu pada Sabtu-Minggu (7-8/12/2024).
Selain itu, kegiatan bertajuk Matur Tandur ini juga melibatkan laku budaya berupa penempaan keris komunitas yang penuh makna simbolis.
Koordinator acara, Titi Permata dari komunitas Soramata, menjelaskan bahwa Matur Tandur adalah rangkaian kegiatan meliputi doa, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan silaturahmi lingkungan. Kegiatan ini diinisiasi oleh komunitas Latar Kalitan, Uludwara, Ketapang, dan Hampraloka sebagai respons terhadap berbagai bencana alam yang melanda Gunung Merbabu.
“Matur tandur kami artikan sebagai bentuk komunikasi kepada alam bahwa kami akan menanam, kemudian menyerahkan kekuatan kehidupan bibit pohon kepada kearifan alam semesta,” jelas Titi pada Minggu (8/12/2024).
Sebanyak 730 bibit pohon gondang (Ficus Variegata) dibawa ke Gumuk Sambu, Dusun Pulihan, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Dari jumlah itu, 660 bibit berhasil ditanam oleh 75 sukarelawan, sementara 70 bibit lainnya disimpan untuk menggantikan bibit yang mati dalam pemantauan mendatang.
Selain penanaman, penempaan keris komunitas menjadi bagian integral dari acara ini. Titi menyebut setiap lapisan logam keris menyimpan doa, harapan, dan energi kebersamaan. “Keris ini menjadi simbol harmoni antara manusia, budaya, dan alam yang kami jaga bersama,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelestarian alam yang dipadukan dengan kearifan lokal dan budaya, mencerminkan semangat gotong royong komunitas di lereng Merbabu.(*)
Tinggalkan Balasan