HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Komunitas Sandal Jepitan Bareng Berikan Edukasi dan Bimbingan Bagi Pengungsi

Budi Irawanto Ketua komunitas Sandal Jepitan Bareng sedang menghibur dan memberikan edukasi kepada anak-anak di pengungsian.

Penulis: Ady Prasetyo Kabiro Kedu

MAGELANG, harian7.com – Ratusan warga dari berbagai dusun dilereng merapi bagian barat yang berdomisili radius 5 km dari puncak Gunung Merapi diungsikan ke beberapa tempat sejak tanggal 5 Nofember 2020 yang lalu.

Dengan adanya kondisi tersebut  menggugah keprihatinan komunitas Sandal Jepitan Bareng sejak H +1 para pengungsi datang langsung melakukan berbagai aksi sosial guna memberikan berbagai bantuan penanganan hingga edukasi baik untuk para wanita termasuk ibu hamil, lansia dan anak-anak.

Baca Juga:  PDIP Salatiga Bersiap Buka Pendaftaran Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk Pilkada 2024,Begini Jelasnya

Ketua pelaksana harian Komunitas tersebut, Budi Irawanto menyampaikan bahwa diri dan anggota organisasinya tak ada niatan lain kecuali bisa membuat mereka tetap tersenyum dan bahagia walau sedang dalam pengungsian.

” Dari beberapa teman maupun anggota kami sejak adanya pengungsi didatangkan langsung melakukan kordinasi dan selanjutnya melakukan pengecekan serta memetakan maupun mendata apa saja kebutuhan yang harus kita usahakan,”jelasnya saat ditemui harian7.com di lokasi pengungsian Balai Desa Deyangan Mertoyudan Magelang Jumat (13/11/2020).

Baca Juga:  Hadapi Covid-19, Pemdes Jragan Selalu Sigap

“Bukan hanya masalah konsumsi dan kebutuhan sehari-hari namun kita juga mengupayakan pendampingan serta edukasi bagi para pengungsi, khususnya untuk anak-anak kami ajak bermain juga kami berikan hiburan,”tambahnya.

Nurhadi bersama Wahyu Dali anggota Sandal Jepitan Bareng sedang menyerahkan bantuan sembako kepada petugas jaga di posko pengungsian.
Baca Juga:  Menanggapi Adanya Masyarakat Gantung Diri Diduga Akibat Tekanan Ekonomi Ditengah PPKM Darurat, Ketua PC GP Ansor Desak Pemkab Tegal Maksimalkan Progam JPS

Ada beberapa pembimbing dari PKK Milenial serta karang taruna maupun ustad-ustadzah yang khusus kami ambil untuk memberikan pendidikan umum maupun mengaji.

” Semampu kami akan Mencari Makna Bukan Warna, itulah motto dari komunitas kami, semoga apa yang kita berikan kita sumbangsihkan untuk sesama khususnya para pengungsi saat ini menjadi berkah untuk semua,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!