Kesabaran Tim Puskesmas I Cawas Patut Dipuji, Rela Menyuap Uang Jajan Kepada ODGJ Agar Mau Divaksin
Istimewa. |
Laporan: Susanto
Editor: Muhamad Aryanto
KLATEN,harian7.com – Butuh kesabaran ekstra saat melayani vaksinasi untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Karena terkadang mereka menolak, untuk itu berbagai trik mesti dilakukan agar mereka bersedia divaksin.
Seperti yang dilakukan Novi Tri Susanto, Kepala Puskesmas I Cawas saat mengawal vaksinasi bagi ODGJ dan disabilitas di wilayahnya melalui program Safari Vaksin.
Disampaikanya, tugas vaksinasi untuk kaum ODGJ itu penuh tantangan. Karena saat hendak divaksin ada yang takut bahkan petugas ditinggal lari.”Saat pelaksanaan vaksin ada yang harus dibujuk dan diimingi-imingi uang, baru mau divaksin. Jadi menarik. Kemarin kita suap pasien dengan Rp10 ribu, baru mau divaksin,” tutur dokter Tri, sapaan akrabnya, di sela-sela kegiatan, Kamis (30/9/2021) kemarin.
Bahkan Tri dan tim program Safari Vaksin melakukan jemput bola percepatan vaksinasi di Klaten. Terutama bagi warga yang berkebutuhan khusus seperti ODGJ dan kaum disabilitas.
“Kita mulai _door to door_ untuk ODGJ dan disabilitas, karena untuk mereka itu sulit untuk mengondisikan. Apalagi jika harus dibawa ke tempat vaksin, tentu mereka kurang nyaman,” tambahnya.
Ia menuturkan, mencari sasaran vaksinasi untuk ODGJ relatif lebih menantang dibandingkan orang biasanya. Bahkan, sempat ada yang menolak divaksin
“Mereka (ODGJ) itu harus dibujuk untuk mau divaksin. Memang reaksi yang berbagai macam. Sempat kami harus tersesat mencari sasaran vaksinasi,” ujarnya.
Tri menyampaikan jenis vaksin yang diberikan kepada ODGJ dan disabilitas adalah dua dosis Sinopharm secara bertahap.
“Ada sekitar 20 warga ODGJ dan disabilitas yang bisa divaksin. Kisarannya mereka adalah terealisasi sekitar 50 persen. Kita (berharap) ke depan bisa memenuhi target sasaran ODGJ di Cawas bisa divaksin semua,” tuturnya.(*)
Tinggalkan Balasan