Kedatangan Rombongan Jamaah Haji Kloter 37 Disambut Pj. Walikota Salatiga Dengan Penuh Takzim
Laporan: Bang Nur
DONOHUDAN,harian7.com – Panitia PHI Debarkasi Donohudan Kabupaten Boyolali menyerahkan rombongan jamaah haji Kota Salatiga kepada Pj. Walikota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, selaku wakil dari 3 (tiga) pemerintah daerah, Rabu (10/8/2022).
Rombongan jamaah asal Salatiga ini tergabung dalam Kloter 37 bersama dengan Jamaah Haji Kabupaten Semarang dan Kabupaten Purworejo sebanyak 380 orang.
Sedangkan jamaah haji Kota Salatiga sendiri berjumlah 94 orang sudah termasuk Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD).
“Alhamdulillah, panjenengan semua kondur kinanthi wilujeng berkah sehat wal’afiat, tidak kurang sesuatu apapun. Ini berkah Allah SWT,” ucap Sinoeng dengan penuh takzim, mengingat sebagian dari Jemaah adalah orang tua.
Mantan Pj. Bupati Tegal itu selalu berjalan menunduk dihadapan Jamaah Haji, menyampaikan terima kasih dan respek tertinggi kepada Menteri Agama RI beserta jajaran Kemenag di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Tim Kesehatan, TPHD serta petugas Embarkasi/Debarkasi Donohudan Boyolali atas segenap pelayanan pra hingga pasca ibadah Haji kepada para Jamaah.
Tak lupa Sinoeng yang dikenal sebagai motivator cinta itu memberi kesempatan kepada salah satu Jamaah, Hajah dari Kabupaten Semarang untuk memberikan testimoninya selama melaksanakan ibadah haji.
“Wuaah pokoknya sae saestu, Bapak. Makan 3 kali pepak. Masih kenyang, sudah datang makanan lagi. Maktab dan tenda semua berAC dan komplet-plet,” ujarnya bersemangat.
Sinoeng merespon bahwa semua ini adalah hikmah dan berkah dari Allah SWT serta rezeki orang-orang Salih/Salihah bahwa setelah masa pembatasan Pandemi COVID-19, ternyata pelayanan untuk Ibadah Haji Indonesia semakin prima.
“Niki jane Haji Biasa napa Haji Plus to?” tanya Sinoeng.
Pertanyaan tersebut disambut tawa riuh Jamaah yang kompak menjawab “Haji Plus, Pak”
Kerja kolektif melayani ini adalah perwujudan nilai Pancasila dalam tindakan. Diharapkan para Jamaah selalu menjaga api kemabruran Haji melalui tindakan manfaat yang membawa maslahat bagi keluarga, masyarakat maupun tempat bekerja.
“Mumpung ini Bulan Agustus, bulannya berkah HUT Kemerdekaan, maka kudu makin cinta dengan Indonesia. Hubbul Waton Minnal Iman, Bapak Ibu”, kata Sinoeng berapi-api.
Dengan penyerahan dan diterimanya kembali para Jamaah Haji tersebut, mereka telah melewati screening rapid antigen dan vaksin meningitis utk menjaga kesehatan pasca kepulangan ke Tanah Air, dan akan selalu dipantau melalui Puskesmas terdekat sesuai domisili. Semoga pelayanan prima kepada Jamaah Haji ini semakin baik dan terus membaik dimasa yang akan datang.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Siti Zuraidah, M.Kes., mengaku senang karena jamaah haji seluruhnya sehat.
“Alhamdulillah jamaah haji asal Kota Salatiga sehat semua, meski ada rasa cemas karena masih dihantui covid-19. Untuk mengantisipasi keadaan darurat, tim kesehatan sudah datang dulu ke Asrama Haji Donohudan, persiapan terkait standar operasional kesehatan disiapkan betul oleh tim untuk mengatur semua.”
“Dan sekarang semua kondisi kesehatan jamaah haji sudah diketahui kami bisa lega. Dari 90 jamaah haji asal Salatiga yang sampai pada hari ini bergabung dengan kloter 37, sedangkan dua jamaah haji sudah pulang lebih dahulu bergabung dengan kloter 28 Bekasi,” terang Siti Zuraidah.
“Begitu turun dari bus semua jamaah haji langsung ke ruang pemeriksaan sambil membawa kartu kesehatan. Di lokasi jamaah menuunggu 15 menit dari hasil swab, dan syukur hasil yang diberikan negatif semua dan langsung ke gedung Muzdalifah untuk mengikuti upacara penyerahan. Kalau ada jamaah yang positif kita sudah menyipkan semua, jamaah akan dianter ke rumah masing-masing dan langsung isolasi dan diambil PCR, di sini pun jamaah diambil PCR namun sampling,” tambah Kepala DKK Salatiga ini.
“Meski jamaah lolos dari covid-19 namun Dinas Kesehatan melalui puskesmas tetap akan memantau wilayah masing-masing selama 21 hari. Agar bila nantinya terjadi apa-apa segera bisa cepat dilakukan tindakan,”ungkap dia.
“Jamaah diperbolehkan menerima tamu, tapi ingat harus menjalankan prokes. Jamaah yang baru tiba ini bawa kartu kuning selama 21 hari. Kita perlu waspadai terkait penyakit meningitis, kalau ada gejala harus lapor ke puskesmas terdekat. Kalau sehat selama 21 hari kartu harus dikembalikan ke DKK melalui puskesmas,”pungkas Siti Zuraidah.
Tinggalkan Balasan