HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Harmoni di Balik Jeruji, Program ‘Sapa Pagi’ Menguatkan Toleransi dan Kebersamaan di Rutan Salatiga

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Rutan Salatiga menggelar sarasehan bertajuk program ‘Sapa Pagi’ yang dihadiri oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Rabu (27/03/2024). Kegiatan ini dipimpin secara langsung oleh Kepala Rutan Salatiga, Redy Agian, yang memberikan petuah dan pesan penting kepada seluruh WBP.

Dalam sambutannya, Redy Agian mengajak seluruh WBP untuk melupakan kejadian masa lalu dan menjadikannya sebagai pembelajaran. Ia juga menekankan pentingnya introspeksi diri, memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, dan meningkatkan ibadah serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, terutama di bulan Ramadan ini.

Baca Juga:  Sempat Menghilang Bak Siluman Karena Diduga Gelapkan Uang Ratusan Juta, Pak Kades Muncul Lagi dan Kembali Berulah

“Selain sebagai sarana komunikasi dan memperkuat kebersamaan antara sesama WBP dan petugas, program ‘Sapa Pagi’ juga bertujuan untuk membuka pikiran yang positif,”katanya.

Redy menegaskan agar para WBP tidak hanya fokus pada masalah yang dihadapi, tetapi juga mengisi waktu dengan kegiatan yang positif, seperti mengikuti program pembinaan dan memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti perpustakaan, untuk menambah wawasan pengetahuan.

Baca Juga:  Streaming TV: Kebersamaan Kehadiran Sinoeng, Syukuran Hari Kesaktian Pancasila di Gunung Sari yang Tak Terlupakan

“Kegiatan ini juga merupakan upaya untuk memperkuat toleransi, wadah sambung rasa, dan memberikan sosialisasi serta penyemangat kepada WBP, terutama di bulan Ramadan,”tuturnya.

Redy Agian, didampingi oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan Ruwiyanto, berharap agar para WBP, ketika bebas nanti, dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Baca Juga:  Sempat Terhenti Saat Hujan Tiba - Tiba Turun, Myths Weave Fest Sukses Gelar Serangkaian Kesenian

Program ‘Sapa Pagi’ di Rutan Salatiga tidak hanya menjadi sarana untuk memperkuat komunikasi dan kebersamaan, tetapi juga menjadi contoh nyata tentang pentingnya toleransi dan pembinaan positif di dalam lingkungan yang terbatas seperti rutan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!