HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Harga Sejumlah Komoditas Turun, Jateng Catat Deflasi Agustus -0,39 Persen

Data deflasi BPS Jateng. 

SEMARANG, harian7.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat terjadi penurunan harga atau deflasi sebesar -0,39 persen pada Agustus 2022. Jumlah itu bahkan melebihi besaran nasional yang mencatat deflasi sebesar -0,21 persen.

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan, indikasi tersebut memperlihatkan penurunan harga pada sejumlah komoditas. Di antaranya bahan makanan, dan turunnya harga tiket penerbangan pada bulan tersebut.

“Alhamdulillah setelah sekian kita lama mengalami inflasi, pada Agustus kita (Jateng) mengalami deflasi dengan besaran yang cukup besar yakni -0,39 persen (dibanding Juli 2022).  Ini lebih tinggi dibanding deflasi nasional yang  -0,21 persen,” sebut Adhi, pada press rilis daring melalui kanal Youtube BPS Prov Jateng, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga:  Dalam Rangka Operasi Mantap Brata Candi 2023-2024, Polresta Magelang Laksanakan Kegiatan Pengamanan

Ia mengatakan, turunnya sejumlah harga baik makanan dan nonmakanan terjadi pada kota-kota besar di Jawa Tengah. Berdasarkan pantauan BPS Jateng, ada enam wilayah mengalami penurunan sejumlah harga, yakni Cilacap Kota, Purwokerto Kota, Kudus Kota, Kota Surakarta, Semarang, dan Tegal.

Deflasi tertinggi tercatat di Kota Tegal sebesar -0,64 persen, disusul Cilacap-0,55 persen, Purwokerto dan Kota Semarang masing-masing -0,44 persen. Sedangkan Kudus terjadi deflasi -0,31 persen, dan deflasi terendah di Surakarta dengan -0,06 persen.

“Ini menandakan, bulan Agustus 2022 terjadi penurunan harga komoditas, baik pada makanan dan nonmakanan. Secara tradisional pada 2020 dan 2021 terjadi pula deflasi, namun relatif kecil berada pada kisaran -0,01 persen dan -0,03 persen,” jelas Adhi.

Baca Juga:  Pimpin Apel Perdana 2023, Kalapas Semarang : Mari Bekerja Semakin Pasti dan Berakhlak

Dijelaskan, faktor penyebab deflasi pada Agustus 2022 adalah penurunan harga bawang merah, cabai merah, tarif angkutan udara, minyak goreng, dan cabai rawit. Sedangkan, penahan deflasi adalah kenaikan upah tukang bukan mandor, harga beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, dan pisang.

Penurunan harga pada komoditas bawang merah maupun cabai merah, disebabkan beberapa daerah sentra produksi sedang panen besar, sehingga pasokan dan distribusi pun terjaga. Pada Agustus 2022 terjadi penurunan tarif angkutan udara, karena  harga avtur turun, sehingga maskapai melakukan penyesuaian tarif angkutan udara,” sebutnya.

Baca Juga:  100 Penerima Manfaat di Kota Salatiga Terima Bantuan ATENSI Paket Nutrisi, Agung: Bantuan ini sebagai penguatan atau tambahan gizi bagi penerima

Meski demikian, Adhi mewanti-wanti agar momen penurunan harga atau deflasi di Jateng bisa terjaga. Ini karena, jika dilihat dari inflasi tahun ke tahun, Jawa Tengah sudah mencapai level psikologis.

“Terlihat dari inflasi Year on Year, kita sudah di atas batas angka psikologis tiga plus minus satu, untuk tahun kalender (inflasi) kita sudah berada di atas 4 persen yakni 5,03 persen. Mudah-mudahan kondisi deflasi ini bisa terjaga sampai akhir tahun,” pungkas Adhi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!