HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Gunung Merapi Kembali Aktif, Guguran Lava Capai 2 Kilometer

YOGYAKARTA | HARIAN7.COM – Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Dalam laporan terbaru Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), periode pengamatan pada Minggu (9/3/2025) pukul 00.00 – 06.00 WIB mencatat adanya 10 kali guguran lava pijar yang mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.

Baca Juga:  Kejutan Manis di Terminal Tingkir: Kapolres Salatiga Bagikan Bunga dan Cokelat di Hari Ibu

“Teramati 10 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 2 km,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya.

Saat ini, Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih berstatus Level III (Siaga). Aktivitas kegempaan pun meningkat dengan 24 kali gempa guguran, 32 kali gempa hybrid/fase banyak, dan 1 kali gempa tektonik jauh.

Baca Juga:  Wow 15 Ton Sampah Berhasil di Angkut dari Lingkungan Pemkot Depok

Visual Gunung Merapi: Asap Tebal hingga 350 Meter

Secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas dengan asap kawah putih bertekanan lemah, berintensitas tebal, dan mencapai ketinggian 350 meter di atas puncak. Cuaca di sekitar gunung tampak berawan, dengan suhu udara berkisar 17,9°C – 20,6°C.

Baca Juga:  Staf Ahli Menteri PU Tinjau Kesiapan Jalur Mudik Lebaran 2025 di Resta Pendopo 456 Salatiga

Peringatan Bahaya Guguran Lava dan Awan Panas

BPPTKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas Merapi. Guguran lava dan awan panas berpotensi mengarah ke sektor selatan-barat daya, meliputi:

Sungai Boyong (radius 5 km)

Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (radius 7 km)

Sungai Woro (radius 3 km)

Sungai Gendol (radius 5 km)

Agus Budi Santoso juga menambahkan, jika terjadi letusan eksplosif, material vulkanik dapat terlontar hingga radius 3 km dari puncak. Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir lahar dingin saat hujan turun, karena material vulkanik dapat terbawa aliran sungai dan memicu bencana sekunder.

Baca Juga:  Kedatangan Dandim Dalam Kegiatan TMMD 108 Kodim 1006/Martapura TA 2020, Membuat Para Anggota Lebih Semangat

Imbauan BPPTKG: Tetap Waspada dan Jauhi Daerah Berbahaya

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di zona berbahaya guna menghindari risiko terkena awan panas dan material vulkanik. Selain itu, warga diminta untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik yang bisa mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari.

Jika terjadi peningkatan aktivitas yang lebih signifikan, BPPTKG akan segera melakukan evaluasi status Gunung Merapi dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat.

Tetap waspada dan selalu ikuti perkembangan resmi dari BPPTKG! (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!