HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Gunung Gajah – Gunung Telomoyo, Primadona Baru Sport Tourism Kab. Semarang

Laporan: Fera Marita | Editor: Bang Nur

UNGARAN | HARIAN7.COM – Kabupaten Semarang dengan slogan surganya wisata Jawa Tengah ternyata bukan isapan jempol belaka. Selain Candi Gedong 9 yang iconic, ternyata Kabupaten Semarang memiliki sport tourism yang luar biasa. Adalah kawasan Gunung Gajah dan Telomoyo yang saat ini telah menjadi landasan take off paralayang dan gantole dengan beragam keistimewaan yang tidak dimiliki oleh daerah lain, sekaligus menjadi magnet bagi pelaku olah raga aerosport tersebut dari berbagai belahan dunia.

Haryo Yudiantoro, ketua panitia Telomoyo Fest 2023, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang serius menggarap sport tourism di Kabupaten Semarang, utamanya diseputar Gunung Gajah dan Telomoyo.

“Biasanya kita hanya menggarap event Telomoyo Cup, yaitu kejuaraan gantole di gunung Telomoyo. Tapi kali ini kita ingin menyuguhkan sesuatu yang lain, mengingat di sekitar gunung Gajah dan Telomoyo sangat berpotensi untuk diolah menjadi destinasi wisata, khususnya sport tourism,” papar Haryo kepada harian7.com.

Haryo menambahkan, bahwa di tahun 2023 ini pihaknya menggelar Telomoyo Fest 2023 yang terdiri dari 3 event besar yaitu, Kejuaraan Paralayang, Gajah Trail Run dan terakhir adalah Telomoyo Cup.

“Paralayang kemarin ada 31 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan asing. Lalu untuk Gajah Trail Run kita ada 321 peserta, ada juga peserta asing dari Denmark, Perancis, Canada Sedang untuk gantole kita ada 58 peserta, 4 diantaranya dari India dan 1 orang dari Hongkong,” papar Haryo.

Baca Juga:  FDD 2019, Wabup Semarang: Kegiatan Ini Sangat Bagus, Untuk Tingkatkan Kemajuan Desa dan Sebagai Ajang Untuk Melestarikan Seni dan Budaya

Selain bisa mendatangkan banyak atlit dari berbagai daerah dan luar negeri, Telomoyo Fest terbukti bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar Gunung Gajah dan Telomoyo sebagai lokasi take off hingga masyarakat Sraten dan Muncul sebagai lokasi landing. 

Warga bisa memanfaatkan rumahnya sebagai homestay untuk para atlit. Warga Nogosaren misalnya, selain kebanjiran order homestay, warga juga bisa memetik untung dari jasa ojek dan makanan. Pun demikian dengan warga Sraten yang berjualan di area landing di lapangan Rowosari.

Lebih lanjut Haryo mengatakan bahwa Gunung Gajah dan Telomoyo adalah sebuah paket komplit sebagai sport tourism. Area pegunungan dengan pemandangan yang indah, persawahan yang membentang luas, hingga danau Rawa Pening yang bisa digarap sebagai lokasi olah raga air.

Baca Juga:  Jadi Wakil Rakyat, Koko Harmono Caleg Partai Golkar Siap Perjuangkan Aspirasi

“Jika ada landasan landing permanen di Sraten ini, pasti sport tourism di sini akan semakin berkembang. Paralayang, gantole tidak hanya diadakan setahun sekali. Bahkan tiap minggu pun bisa diadakan untuk olah raga wisata dan wisatawan bisa ikut tandem. Jika semakin ramai maka perekonomian warga juga akan berdampak baik,” imbuh Haryo.

Sementara itu atlit asal India, Amit Mohan Sharma, mengatakan bahwa Telomoyo sangat indah.

“Telomoyo adalah destinasi wisata yang sangat indah. Kami semua yang baru pertama terbang di sini mendapat banyak pengalaman yang berharga. Dan walaupun kami vegetarian kami tidak kesulitan dalam hal makanan karena pihak hotel dan panitia sangat memperhatikan makanan kami. Overall semuanya bagus,” papar Amit.

Tak jauh berbeda dengan Amit, atlit asal Hongkong, Raymont Wong, juga memuji keindahan Telomoyo 

Baca Juga:  Satu Tahun Beroperasi, Pemanfaatan Berkelanjutan 47.000 Ton Sampah Cilacap Jadi Bahan Bakar

“Ini adalah penerbangan pertama saya di Indonesia. Dan Telomoyo adalah spot terbang yang sangat indah. Meski 2 hari cuaca tidak mendukung, tapi Telomoyo sangat luar biasa. Orang-orang sekitar juga baik dan ramah. Saya merasa sangat nyaman berada di sini,” ungkap Raymont.

Melihat potensi yang luar biasa di kawasan Gunung Gajah dan Telomoyo, Pemkab Semarang tentunya tidak akan berpangku tangan, seperti yang diungkapkan Bupati Kab. Semarang, Ngesti Nugraha, kepada harian7.com.

“Telomoyo Cup yang ketujuh ini sangat luar biasa. Antusiasme peserta juga sangat luar biasa, ada dari hongkong, india, dan luar kota juga banyak sekali. Dan ini sangat membantu Pemkab, yaitu olah raga gantole dan paralayang ini semakin dikenal. Yang kedua ada seni budaya yang dipentaskan. Yang ketiga juga mendongkrak ekonomi masyarakat. Yang keempat juga promosi pariwisata Kab. Semarang. Kami juga akan secara maksimal mensupport kegiatan ini agar lebih maksimal,” pungkas Ngesti. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!