HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Festival Dolanan Anak Turut Meriahkan Grebeg Kutowinangun Kidul,Titin: Lestarikan permainan tradisional agar tidak kecanduan gadget

Anak anak saat mengikuti lomba egrang.(Foto: Bang Nur/harian7.com)

Laporan: Bang Nur

SALATIGA,harian7.com – Grebeg  Kutowinangun Kidul merupakan tradisi masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya.

Tradisi Grebeg Kutowinangun Kidul ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan diantaranya pameran produk UMKM dan berbagai lomba permainan anak zaman dahulu.

“Kegiatan hari ini masih serangkaian mengisi kegiatan Grebeg Kutowinangun Kidul, yakni tradisi masyarakat yang sudah lama ada,”kata Lurah Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Titin Eka Novia SE, saat ditemui harian7.com disela acara, Sabtu (22/10/2022).

Anak anak saat berkreasi mainan dengan gedebog pisang.
Baca Juga:  Kasus Peristiwa Pengeroyokan Yang Melibatkan Anggota TNI di Salatiga Berakhir Damai, Begini Jelasnya?

Diungkapkan Titin, selama pandemi Covid 19 tidak ada kegiatan. Dan saat ini kita bangkitkan lagi dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan juga ada agenda beberapa kegiatan yang bisa menjadikan anak anak termemori permainan jaman dahulu.

“Anak anak agar mengetahui permainan zaman dulu. Dulu itu “Mbah – mbah” kita mainanya apa saja sih. Jadi ini kita adakan Festival Dolanan Anak,”ungkapnya.

Lurah Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Titin Eka Novia SE.

Dijelaskan Titin, dalam Festival Dolanan Anak ini ada beberapa permainan diantaranya lomba egrang, lomba lari dengan batok dan lomba kreasi mainan dengan gedebok pisang.

Baca Juga:  PT SBI Terus Gaungkan Sampah Untuk Kesejahteraan

“Tujuannya adalah agar anak anak tidak kecanduan gadget. Makanya kita edukasi disini. Setelah diedukasi harapanya nanti saat pulang bisa ditularkan kepada teman temannya,”jelasnya.

Titin menambahkan, kegiatan ini kedepan akan dijadikan agenda bulanan maupun tahunan.

Tradisi Peken Sudiran

Disini pagi tadi, lanjut Titin, juga ada tradisi Peken Sudiran yang menjajakan aneka makanan tradisional.

“Tadi dijual ada nasi jagung, klepon dan lainya. Tadi pagi masyarakat yang hadir sangat antusias sehingga cepat habis,”tutur Titin.

Hadirnya makanan tradisional ini membangkitkan memori  terdahulu, sehingga saat mereka datang langsung diborong.

Baca Juga:  Jonathan Cantillana dan Alie Sesay Hengkang Dari PSIS

“Sangat meriah, dan ini diluar ekspektasi kami. Kegiatan ini seharusnya sampai sore, ternyata baru dua jam jajanan tradisional sudah ludes semua,”beber Titin.

Titin menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar selama dua hari, yakni hari ini Sabtu, hingga besuk hari Minggu.

“Puncak acaranya besuk. Besuk ada prosesi grebeg yang mana ada 13 gunungan besar yang akan kita bagikan gratis,”terangnya.

Besuk juga ada gunungan spektakuler enting enting gepuk yang tingginya hampir tiga meter.

“Masing masing RW juga akan menampilkan UMKM sebagai bentuk sedekah,”pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!