HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


DLH Kabupaten Semarang Gagas ‘Keripik Sampah’: Solusi Lingkungan dan Peluang Investasi

UNGARAN | HARIAN7.COM – Pemerintah Kabupaten Semarang tengah mengembangkan inovasi pengelolaan sampah melalui produksi Refuse Derived Fuel (RDF) atau yang dikenal dengan “Keripik Sampah”. Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi volume sampah, tetapi juga menciptakan peluang bisnis ramah lingkungan.

Baca Juga:  Kepala Rutan Salatiga Pastikan Keamanan Malam Tahun Baru dengan Kontrol Keliling dan Dzikir Bersama

Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, menekankan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi prioritas pembangunan 2026 untuk mencegah krisis lingkungan seperti yang terjadi di beberapa daerah lain. Pemkab Semarang berencana menggandeng investor dalam pengolahan sampah agar bisa lebih optimal.

Baca Juga:  Sepasang Suami Istri Asal Bawang Dapat Renovasi Rumah Dari Ganjar, "Matur Suwun Pak Kaya Ngimpi"

“Selain membenahi pola buang sampah warga, kami juga berupaya mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi seperti RDF yang dapat menggantikan batu bara,” ujar Bupati Ngesti dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (10/2/2025).

Baca Juga:  Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Warga RT 01 RW 01 Kupang Rengas Lakukan Penyemprotan Disinfektan Pada Rumah Warga

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sri Utami S menjelaskan bahwa RDF atau “Keripik Sampah” dapat menjadi bahan bakar alternatif yang lebih efektif dibandingkan dengan metode pemanfaatan gas metana. RDF mampu mengurangi volume sampah secara signifikan dan lebih berpotensi dikembangkan dengan dukungan teknologi modern.

Baca Juga:  Membuka Lembaran Baru, Dari Aktivis Jihad ke Barista Sukses

Namun, masih ada tantangan dalam pengadaan mesin pengolah briket sampah berkapasitas 50 ton per hari karena harga yang cukup mahal. Oleh karena itu, Pemkab Semarang membuka peluang investasi bagi sektor swasta untuk mendukung proyek ini.

Baca Juga:  Diduga Keracunan, Karyawan PT SCI Asal Purworejo Ditemukan Meninggal di Kamar Kost Salatiga

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), M. Muslih, menambahkan bahwa perencanaan ini akan menjadi bagian dari arah kebijakan pembangunan Kabupaten Semarang tahun 2026.

Baca Juga:  Gelar Tasyakuran HUT ke-60, Golkar Pamer 8 Kursi Menteri di Kabinet Merah Putih, Begini Jelasnya

Dengan adanya inovasi “Keripik Sampah”, Kabupaten Semarang bukan hanya mengatasi persoalan sampah, tetapi juga membuka potensi bisnis hijau yang menguntungkan bagi investor sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.(Red/Hum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!