Diduga Depresi, Warga Bringin Ditemukan Tewas Gantung Diri, Dikira Hantu, Begini Kronologisnya
![]() |
Korban WG(73) saat dievakuasi oleh Tim Inavis Polres Semarang dan Tim Medis Puskesmas Bringin, Selasa (13/9/2022). Foto | Harian7.com |
Laporan : Bang Harju
BRINGIN , harian7.com – WN (73) Warga Dusun Senggrong Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang ditemukan tewas gantung diri menggunakan tali tambang plastik yang diikatkan kayu usuk di teras rumahnya, Selasa (13/9/2022) sekira pukul 05.15 WIB.
Menurut AU(16), warga yang melihat pertama kali peristiwa tersebut mengatakan, ia mengira, WN hantu.
” Waktu itu sekira pukul 05.15 saya mau sholat subuh, saat saya buka jendela melihat ada bayang- bayang seperti hantu,” katanya.
“Lalu saya mengadu ke ibu, kemudian ibu melihat lebih dekat ke lokasi ternyata mbah giman tewas dengan cara gantung diri. Kemudian ibu bilang sama om shodiq untuk memberitahukan ke Polisi,” tegas AU kepada harian7.com di lokasi kejadian, Selasa (13/9/2022).
Saksi lain, E(65) sekira pukul 04.30 WIB saat dia lewat di depan rumah korban dikira korban sedang buang air kecil
” Sekira pukul 04.30 WIB, saya lewat depan rumah mbah Giman, tidak saya hiraukan karena saya mengira dia sedang kencing,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Semarang melalui Kapolsek Bringin, AKP Giri Narwantono,S.H mengatakan bahwa hasil pemeriksaan dari Tim Inavis Polres Semarang diperoleh bahwa korban tewas murni bunuh diri.
” Hasil pemeriksaan jasad korban oleh Tim Inavis Polres Semarang, korban tewas murni bunuh diri, yakni dengan ciri – ciri gigi menggigit lidah , mengeluarkan kotoran dari dubur dan dari alat kelamin mengeluarkan sperma serta tangan menggegam,” ungkap Kapolsek.
Ditambahkan, pada tubuh korban ditemukan batu sebesar kepala orang dewasa yang ditaruh dalam sarung.
” Saat dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inavis Polres Semarang dan tim medis dari Puskesmas Bringin ditemukan batu sebesar kepala orang dewasa yang diletakkan di sarung mungkin untuk memperberat tubuhnya, dan di sakunya ditemukan surat wasiat. Adapun isi wasiat tersebut terkait hutang piutang,” imbuhnya.
” Keluarga korban menerima dengan ikhlas peristiwa musibah tersebut. Dan keluarga korban membuat pernyataan tertulis menolak untuk diautopsi,” pungkasnya.(*)
Tinggalkan Balasan