HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Dianggap Sebagai Pesuruh, 16 Ketua RT di Purbalingga Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Gak Bahaya Tah?

Edi Pramono Ketua Paguyuban RT saat menyerahkan surat pengunduran diri sebagai RT yang diterima oleh Sumarmo Kepala Desa Bajong

Laporan: Iwan Setiawan| Wahyudin

PURBALINGGA | HARIAN7.COM – Sebanyak 16 Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga ramai-ramai mengundurkan diri dari Ketua RT di Desa Bajong. Aksi menghebohkan ini dilakukan karena Kepala Desa Bajong mereka anggap sudah tidak sejalan dan tidak transparan, Kamis (12/10/2023).

Paguyuban RT datang ke kantor desa untuk menyerahkan surat pengunduran diri dari ketua RT dan menyerahkan 16 setempel RT yang diserahkan secara langsung kepada Kepala Desa Bajong di aula desa setempat.

Ketua paguyuban Ketua RT Desa Bajong, Edi Purnomo,  beranggapan bahwa saat ini Pemerintah desa  sudah tidak ada keterbukaan, bahkan kata dia,  Ketua RT sudah dianggap sebagai pesuruh, bukan sebagai mitra pemerintahan desa.

“Kami kurang puas karena pemerintah Desa Bajong yang kurang komunikasi terhadap 16 ketua RT, bahkan kami sudah di anggap sebagai pesuruh bukan sebagai mitra, disini kami hanya ‘Di Kongkon thok’ (disuruh aja) harusnya kalau mitra ya diajak ngobrol dan diskusi, itu tidak pernah ada” katanya.

 16 RT di Bajong kompak mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai ketua RT
Baca Juga:  Kab Semarang Bergerak Mencegah Perundungan Membentuk Generasi Unggul, Ini Pesan Bupati


Pangajuan penguduran diri sebagai ketua RT, lanjut Edi Purnomo, disampaikan melalui tertulis dan pihaknya juga akan menunggu jawaban dari Kepala Desa Bajong.

“Kita belum tau sampai kapan jawaban itu, kita tetap akan tunggu,”ujarnya.

Harapan kedepan, kata Edi Purnomo,  untuk menjalin komunikasi yang baik, karena dengan komunikasi yang terjalin, setiap permasalahan kalau dikomunikasikan baik akan terselesaikan dengan baik 

“Surat pengunduran diri sebagai RT diterima dan tidak diterima kami siap, dan masih bisa berbuat baik untuk masyarakat tanpa harus menyandang jadi ketua RT,” pungkasnya.

Sementara Kepala Desa Bajong Sumarmo melalui Sekertaris Desa, Umar Mubaroq mengakui jika pihaknya masih banyak kekurangan sehingga kurang komunikasi dengan paguyuban ketua RT di Desa Bajong serta berkomitmen untuk melakukan perbaikan.

“Bagaimanapun kami masih membutuhkan bantuan pemikiran Paguyuban Ketua RT, karena RT merupakan ujung tombak pemerintahan desa di wilayah masing-masing,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!