Destinasi Wisata Tahun 2024, Desa Penawangan Kab Semarang Persiapkan Pembangunan Religi dan Icon
![]() |
Kepala Desa Penawangan Kabupaten Semarang Sulistiyo. (Foto : Andi Saputra/harian7.com). |
UNGARAN | HARIAN7.COM – Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang mengampu satu desa terdiri 3 dusun yaitu Desa Krajan, Desa Punden dan Desa Secang dimana mempunyai sejumlah 3000 jiwa dan 1232 kartu keluarga (KK), 3 Dusun ada 20 rumah tangga (RT) dan 2 rumah warga (RW).
Mayoritas penduduk Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang sendiri adalah sebagai buruh tani karena yang digarap adalah lahan milik perhutani. Kemudian warga lainnya berprofesi sebagai pegawai, karyawan dan buruh pabrik.
Kepala Desa Penawangan Kabupaten Semarang, Sulistiyo mengatakan, Berencana akan mempersiapkan eksen untuk destinasi wisata di tahun 2024. Prioritas pertama yaitu untuk melaksanakan destinasi wisata pembangunan di tempat religi mbah reden sujono yang kedua iconya yaitu di watu lawang, watu pentil, watu lumbung kemudian di sendang netes, tempat para layang dan ditambah lagi di bendungan.
“Beberapa icon ini nanti akan kami kemas menjadi desa wisata. Oleh karena itu kami juga membutuhkan dukungan dari semua pihak baik di internal pemerintahan desa, lembaga, masyarakat dan pemerintah yang ada kaitannya program pariwisata untuk kami terus menggandeng pihak-pihak lain yang diluar sana untuk menggiatkan dan menggerakkan potensi yang ada di Desa Penawangan,” ujarnya, kepada Harian7.com, di kantor Desa Penawangan, Sabtu (11/11/2023).
Menurutnya, Makam religi mbah raden sujono sendiri itu yang cikal bakal Desa Penawangan mereka pertama kali yang hadir, lokasinya sendiri diatas Dusun Kunden dan yang hadir ziarah sendiri banyak sekali setiap minggu kebanyakan dari luar kota seperti Salatiga, Demak, Solo dan Jawa Barat.
“Untuk rumah kotaku deaka integrasi sendiri nanti akan digunakan sebagai tempat singgah tamu dan termasuk untuk studi banding yang tentunya akan berkunjung disini,” jelasnya.
Sulistiyo menambahkan, Berencana di tahun 2024 berupaya bersama dengan pemerintah desa dan lembaga untuk melaksanakan kelanjutan program deaka integrasi tahun 2022 – 2023 yang sudah dilaksanakan dengan jumlah kurang lebih ada 6 rumah tangga (RT) dengan anggaran Rp 15 Miliyar sampai Rp 17 Miliyar.
“Saya mengucapkan terima kasih program yang dilaksanakan dari kementrian PUPR dan ATRBPN yang sudah dilaksanakan di tahun 2022 dan 2023 ini,” tuturnya.
Penulis : Andi Saputra
Editor : Sodiq
Tinggalkan Balasan