HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Desa Sraten di Puncak Keberhasilan, Raih Penghargaan Desa Anti Korupsi Tertinggi Tahun 2023, Kepala Inspektorat Banda Aceh Mengaku Kagum

Laporan: Muhamad Nuraeni

UNGARAN | HARIAN7.COM – Dalam tonggak sejarah pemerintahan desa, Desa Sraten, Kabupaten Semarang, menjadi fokus utama sebagai model dalam pengelolaan pemerintahan desa yang efektif. 

Prestasi desa ini semakin menonjol dengan prestasi luar biasa sebagai Desa Anti Korupsi 2023 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), meraih nilai tertinggi sebesar 98 poin.

Kepala Desa Sraten, Rokhmad, menyampaikan prestasi tersebut ketika menerima kunjungan istimewa dari tim inspektorat kota Banda Aceh di kantornya belum lama ini. 

Baca Juga:  Bupati Cilacap Himbau Masyarakat Untuk Mensukseskan Program 'Jateng di Rumah Saja'

Rokhmad menyatakan bahwa pihaknya telah berusaha maksimal untuk menjalankan tugas pokok dan transparan. Semua layanan desa dapat diakses dengan baik oleh masyarakat.

Desa Sraten memperlihatkan transparansi melalui berbagai inisiatif, mulai dari realisasi aspirasi warga melalui musyawarah dusun, pengelolaan dana desa, hingga implementasi tanda tangan elektronik. 

Baca Juga:  Dituding Selingkuh, Sekdes dan Kasi Pemerintahan Desa Bantal Akan Mengadu ke Polisi

“Semua proses dilakukan dengan cepat dan transparan, termasuk dalam rekrutmen tenaga kelurahan yang melibatkan akademisi,”tutur Rochmad.

Rokhmad menegaskan kerja yang kami lakukan tidak memiliki motif lain. Semuanya dilakukan untuk melayani masyarakat. 

“Program yang dijalankan didasarkan pada aspirasi masyarakat dan direalisasikan dengan tingkat urgensi yang tinggi,”beber Rochmad.

Sementara itu, Kepala Inspektorat Banda Aceh, Ritasari Pujiastuti, mengakui kagumnya terhadap kinerja pemerintah Desa Sraten. Ia berharap bahwa paparan awal ini dapat diaplikasikan di tempatnya. 

Baca Juga:  Sejumlah Apotik Jadi Sasaran Razia Pil PCC

Ritasari menyatakan, “Banyak hal baru dan sangat bagus. Kami berharap dapat menularkan ini kepada kepala desa/lurah di Banda Aceh,”tuturnya.

Bersama Irvan dan Cut Yunita, Ritasari tidak hanya mendengar paparan dari kepala desa, tetapi juga melihat secara langsung aplikasi dan program yang telah berhasil diterapkan oleh Desa Sraten.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!