HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Dengan Bantuan Biopestisida, Panen Padi Kelompok Tani Sentosa Paron Ngawi Sukses

Saat panen padi.

Laporan: Salsabila | Kontributor Ngawi

NGAWI,harian7.com – Rabu 7 april 2021 merupakan awal baik bagi Kelompok Tani Sentosa di Kecamatan Paron, ngawi, Jawa timur. Dimana saat kondisi pandemi Covid 19 masih melanda, namun justru mereka berhasil untuk panen padi varietas Serang dan sukses mengelola padi sehat di lahan seluas 25 hektar menggunakan sarana produksi ramah lingkungan melalui program bantuan biopestisida. Mengingat lahan tersebut merupakan endemis hama wereng batang coklat dan penggerek batang padi. 

Dikatakan Apreza bahwa bantuan Biopestisida merupakan program kementerian pertanian untuk pencegahan dan pengamanan produksi padi dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). 

Baca Juga:  Sinergi Menuju Good Governance, ICI Jateng Siap Kolaborasi Dengan PPDI Kabupaten Semarang Untuk Perubahan

“Program tersebut bertujuan untuk mengedukasi petani/kelompok tani dalam menghasilkan tanaman yang sehat dan tidak merusak lingkungan sehingga hasil produksi meningkat,”katanya.

Foto bersama disela panen padi.

Bantuan biopestisida yang diterima tersebut, dikelola langsung oleh Ketua Kelompok Tani Sentosa yaitu Sugimin didampingi oleh Ibu Rahayu sebagai Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT)  serta dikawal oleh agronomis dari PT Prima Agro Tech sebagai perusahaan penyuplai produk biopestisida, yaitu Metarizep untuk mengendalikan hama WBC dan BT-PLUS untuk mengendalikan Penggerek Batang Padi. 

Baca Juga:  Korban Gempa Bumi di Mamuju Dievakuasi Tim SAR Gabungan TNI-Polri

“Saya berharap dengan penggunaan pestisida biologi yaitu Metarizep dan BT- PLUS mampu untuk mengendalikan hama WBC dan penggerek batang padi serta menghasilkan beras yang rendah residu,” ungkap Apreza, Agronomis dari PT Prima Agro Tech kepada harian7.com.

Dia menambahkan, bahwa untuk wilayah Ngawi tepatnya kelompok tani sentosa menggunakan varietas serang. 

Di kesempatan yang sama Rahayu mengungkapkan “Saya senang dengan adanya bantuan pestisida biologi ini karena hal tersebut sejalan dengan visi dan misi POPT terkait pengendalian hama terpadu.”

Baca Juga:  Dimasa Pandemi Covid-19, Pemkab Semarang Sebut Obyek Wisata Direncanakan Akan Dibuka Secara Bertahap Mulai Akhir Juli

Sementara, menurut Sugimin sebagai anggota kelompok tani penerima bantuan Biopestisida mengatakan bahwa dengan menggunakan pestisida biologi ini selain ramah lingkungan juga dapat menekan biaya produksi dibandingkan menggunakan pestisida kimia. 

Maka dari itu bantuan biopestisida tersebut menjadi hal penting dan perlu dikembangkan untuk mengamankan dan menghasilkan produk yang bermutu, higienis, dan ramah lingkungan sehingga mampu menghasilkan generasi yang sehat dan cerdas, terhindar dari penyakit kronis yang diakibatkan dari residu kimia yang ada dalam beras.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!